JAKARTA, Arcus GPIB – Berkata-kata memang menjadi suatu yang mudah, yang sulit adalah merealisasikan dalam tindakan. Mari lakukan tindakan nyata sesuai kehendak Tuhan yang dapat dirasakan sesama. Demikian renungan Sabda Bina Umat (SBU) pagi (29/4) mengurai 1 Korintus 14 : 1 – 12 .
Disebutkan, menyatakan kata-kata dalam tindakan Itu berarti telah melakukan nubuatan. Bagi Paulus siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat, artinya jika seseorang berkata-kata dan tidak dimengerti oleh pendengarnya maka itu tidak ada artinya kecuali pendengar mengerti apa yang dikatakan.
Situs https://inibaru.id/hits/5 menyebutkan, orang Jawa mengenal istilah Jarkoni, yang jika diuraikan berbunyi “iso ngajar, ra isa nglakoni”. Maksudnya adalah “bisa menasehati, namun tidak bisa menerapkan sendiri apa yang dinasehatkan”. Hal itu tidak layak untuk dimaklumi.
Manusia disebut bijak karena memiliki keseuaian antara tindakan dan ucapan. Sebab, tindakan yang bersifat teladan adalah hal yang baik daripada ucapan tinggi yang tidak terbukti.
Pahamilah bahwa sesungguhnya kredibilitas seseorang tidak bergantung pada retorika yang dikuasai dan penjelasan verbal yang muluk-muluk. Kredibilitas itu bergantung pada tindakan, termasuk juga kinerjamu dalam mengeksekusi sesuatu.
Eits, bukan berarti kalau orang yang pandai beretorika itu tidak kredibel. Orang yang demikian itu tetap memiliki kredibilitas. Hanya jika nggak diimbangi dengan pembuktian atas ucapannya, nggak akan berguna tutur kata yang disampaikannya. /fsp