ArcusGPIB.com – Ada sesuatu yang luar biasa di Mupel Jakarta Timur. Luar biasa karena Mupel-mupel lain tidak memilikinya. Apa itu? Mupel Jaktim ternyata punya wadah Ministerium. Sebuah wadah pertemuan tingkat pejabat gereja yang hanya dihadiri Pendeta, Penatua dan Diaken.
“Ini khas, wadah ministerium cuma ada di Mupel Jakarta Timur. Ministerium itu membahas masalah-masalah atau isu-isu konkrit antara pejabat gereja. Jadi cuma pendeta, penatua dan diaken saja,” kata Pdt Henry B. Jacob, S.Th Sekretaris Mupel Jaktim saat berbicara dalam acara zoominar “Aset Gereja Sebagai Saluran Berkat bagi Masyarakat” yang diselenggarakan RPK FM, belum lama ini yang juga menghadirkan narasumber Ketua IV/V Majelis Sinode GPIB Pnt Drs. Adrie P.H. Nelwan, Ketua Mupel Jakarta Timur Pdt Manuel E. Raintung S.Si, MM dan Ketua Majelis Jemaat GPIB Penabur Jaktim Pdt Erick E. Hetharia, M.Th.
Menurutnya, forum ministerium itu diadakan setahun sekali membahas semua masalah, termasuk bagaimana prosesnya dan bagaimana penyelesaianya, juga memantaunya.
“Ditingkat Ministerium semua permasalahan dibahas, bagaimana prosesnya dan bagaimana penyelesaiannya itu dipantau,” ujar Pdt Henry yang juga Ketua Majelis Jemaat GPIB Nazareth Jakarta Timur ini.
Selain itu, katanya, ada juga pertemuan pendeta empat bulan sekali dan yang intens itu setiap dua minggu melalui BP Mupel. Melalui wadah ini juga dilakukan pemantauan jemaat-jemaat yang kesulitan memperoleh IMB.
Pdt Henry yang juga anggota Pengurus Departemen Inforkom dan Litbang Majelis Sinode GPIB ini menyebutkan bahwa di Mupel Jaktim ada 15 jemaat, ada dua yang membutuhkan IMB yakni GPIB Pelita dan GPIB Penabur yang saat ini terus berjuang untuk memperoleh IMB. /fsp