TEMANGGUNG, Arcus GPIB – Sekretaris Eksekutif Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan (KKC) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Jimmy Sormin mengatakan, generasi sekarang perlu dibekali dengan berbagai perjumpaan, pengetahuan, dan keterampilan, untuk mengobservasi, menilai, serta membaca tanda zaman agar mereka terlatih untuk menjadi relevan terhadap konteks masing-masing.
Dalam hal toleransi, kata Jimmy, mengutip laman PGI, perlu terus dijaga sehingga, upaya pemajuan bangsa tidak terhalangi oleh generasi yang abai bahkan destruktif dalam periode yang dianggap sebagai bonus demografi.
“Semangat hidup dalam keberagaman telah berhasil diinstal dalam pelaksanaan Angkatan I dan Angkatan II TAB di Padang, Sumatra Barat pada Desember 2022 dan di Indramayu, Jawa Barat pada Juni 2023 yang lalu,” tutur Jimmy pada pembukaan kegiatan Tanah Air itu Bhinneka (TAB) Angkatan III Goes to Temanggung, di GKI Temanggung, Jawa Tengah, Senin (11/12/2023).
Temanggung, kata dia, pernah mengalami masalah berbasis agama, hingga berujung pada upaya pengrusakan dan pembakaran sejumlah rumah ibadah pada 2011, serta kasus seputar terorisme pada tahun lainnya. Meskipun begitu, realitas masyarakat Temanggung tidaklah demikian, karena oknum dan politik tertentu yang menyebabkannya.
Sebanyak total 60 orang muda telah menerima manfaat dari kegiatan TAB, dan merasa puas karena telah mengalami langsung hidup berdampingan di konteks masyarakat Sumatra Barat dan Jawa Barat, selain juga mengembangkan kapasitas kepemimpinan mereka.
“Spirit ini pula yang dibawa dalam kegiatan Angkatan III Tanah Air itu Bhinneka (TAB) – 2023 Goes to Temanggung. PGI bekerja sama dengan CKU, Gereja Kristen Indonesia (GKI), dan Mission 21 memfasilitasi 31 orang muda untuk mengembangkan kapasitas pemimpin yang toleran dan inklusif, melalui proses belajar keberagaman, membangun semangat duta damai, serta memotivasi mereka untuk berkomitmen dalam membangun perdamaian, persatuan, dan keadilan di Jawa Tengah dan Indonesia,” imbuhnya. /fsp