Home / Interdenominasi

Kamis, 12 Juni 2025 - 08:34 WIB

Gereja Tidak Boleh Diam, Pdt. Darwin Darmawan: Eksploitasi Mengancam…

Sekretaris Umum MPH-PGI Pdt. Darwin Darmawan.

Sekretaris Umum MPH-PGI Pdt. Darwin Darmawan.

JAKARTA, Arcus GPIB – Para pimpinan gereja harus menjadi pemimpin sekaligus teladan dalam mempraktikkan dan menyuarakan pertobatan ekologis.

Gereja tidak boleh diam saja ketika alam terluka oleh berbagai praktik eksploitasi alam yang tidak bertanggung jawab, baik industri ekstraktif yang mencemari lingkungan, maupun ekspansi perkebunan yang mengakibatkan deforestasi dan dampak-dampak sosial lainnya.

Demikian Pernyataan Sikap MPH-PGI dalam Edarannya tertanggal 10 Juni 2025 yang disampaikan  Pendeta Darwin Darmawan Sekretaris Umum MPH-PGI yang menekankan untuk tidak merusak alam demi investasi.

Darwin meminta para pimpinan gereja harus teguh berdiri dengan integritas yang utuh dan tak terombang-ambing, baik oleh ancaman maupun iming iming dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Gereja harus menjadi pembawa pengharapan yang tangguh dan relevan, sebagaimana dicita-citakan dalam visi PGI.

Gereja harus setia pada karya misinya yang merawat keutuhan ciptaan, menegakkan keadilan, serta memastikan terpenuhinya hak-hak masyarakat di sekitar daerah di mana industri berada.

PGI berharap untuk terus dalam spiritualitas keugaharian, demi mencegah keserakahan, dan guna merawat hubungan antarmanusia dan ciptaan. Gereja dipanggil bukan hanya untuk menyelamatkan jiwa, tetapi juga untuk menyuarakan keadilan bagi bumi yang terluka.

Baca juga  Kita Sedang Hidup Di Masa-masa Sulit, Dunia Dalam Krisis: “Polikrisis”

PGI mendukung lembaga-lembaga dan aktivis-aktivis peduli lingkungan dan hak asasi manusia, serta menyerukan kepada semua lapisan masyarakat, untuk terus menyuarakan dan memperjuangkan keadilan ekologis, keutuhan ciptaan, dan terpenuhinya hak-hak masyarakat adat.

PGI percaya bahwa masa depan bumi hanya dapat dijaga bila umat manusia kembali menata relasinya dengan alam dalam kerendahan hati dan tanggung jawab. Tuhan yang menciptakan langit dan bumi terus memanggil umat-Nya untuk menjadi penatalayan kehidupan, bukan pelaku kehancuran.

Perkembangan terkini menyangkut eksploitasi tambang nikel di kawasan gugusan pulau-pulau Raja Ampat, Papua Barat Daya, menunjukkan bagaimana keindahan alam yang selama ini menjadi tujuan wisata kelas dunia, situs warisan budaya adat, dan pusat keanekaragaman hayati global justru terancam oleh ekspansi industri pertambangan.

Dunia kini mencermati meningkatnya ancaman perusakan yang nyata terhadap kawasan konservasi laut dan budaya maritim di kawasan yang telah dikukuhkan UNESCO sebagai ‘Global Geopark pada 23 Mei 2023’.

Pada bagian lain di tanah air, dari pertambangan serupa di Morowali, Sulawesi, Maluku, hingga konflik agraria di Sumatera Utara antara pelaku industri dan komunitas adat menjadi bukti bagaimana industri berkarakter ekstraktif kerap kali mengorbankan hak-hak masyarakat adat dan menciptakan ketegangan sosial yang berlarut.

Baca juga  Akhirnya Jadi Juga, Gedung Baru Primaya Hospital PGI Cikini Mulai Dibangun

Belum lagi persoalan aktivitas penanaman monokultur tanaman industri dan penebangan hutan yang telah mengancam biodiversitas alam. Kasus-kasus ini menjadi potret nyata betapa industri ekstraktif di Indonesia belum ramah lingkungan dan memenuhi visi pemeliharaan alam berkelanjutan.

Apa yang terjadi akhir-akhir ini memperlihatkan praktik-praktik eksploitasi sumber daya atas nama hilirisasi, namun berlangsung secara destruktif, tanpa visi pemulihan, penciptaan keadilan, dan pertimbangan moral-spiritualitas ekologis.

Bukan hanya di Raja Ampat dan Danau Toba, praktik-praktik serupa juga kita ketahui terjadi di Teluk Weda, Halmahera (pertambangan nikel), di Pulau Kei Besar, Maluku Tenggara (pertambangan pasir dan batu), di Morowali, Sulawesi Tengah (pertambangan nikel), di Pulau Sangihe, Sulawesi Utara (pertambangan emas), di Kepulauan Bangka Belitung (pertambangan timah), di Pulau Buru, Maluku (pertambangan emas), dan di daerah-daerah lain di tanah air. /fsp

Share :

Baca Juga

Interdenominasi

Pergumulan Gereja Di Pakistan, Rev. Romella Robinson: Ada Kekesaran dan Persekusi

Interdenominasi

Ev. Gunawan: Gereja Harus Terdepan Dalam Kepedulian Sosial

Interdenominasi

Untuk Pelayan Tuhan Di Pelosok, Pdt. Arthur J. Rompis: Tetaplah Semangat Melayani

Interdenominasi

Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty Terpilih sebagai Ketua Umum PGI 2024 – 2029

Interdenominasi

Sekjen HKBP Victor Tinambunan Menutup PST GPIB: Tempatkan Persoalanmu Pada Kristus

Germasa

Sidang Sinode BNKP, Menkumham Yasonna:  Peluang untuk Terus Berbenah dan Berinovasi

Interdenominasi

Gereja harus Menavigasi dalam Merawat Alam

Interdenominasi

Pesan Paskah PGI: “Berharap Dinamika Sosial-Politis Tidak Mengorbankan Keutuhan Bangsa”