JAKARTA, Arcus GPIB – Hidup dalam kekudusan tidak pernah sia-sia. Tuhan sendiri katakan, bahwa orang yang menjaga dirinya dari kecemaran dosa dikatakan orang yang berbahagia. Demikian Sabda Bina Umat (SBU) Rabu Pagi (05/01/2022).
Wahyu 22 : 14 Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
Orang yang hidup dalam kekudusan akan menikmati buah dari pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota. Kota itu adalah kota Allah, Yerusalem baru. Di sana tidak ada lagi derita, airmata, tetapi yang ada hanya sukacita dan kebahagiaan yang kekal.
Situs airhidupblog.blogspot.com menyebutkan, hidup kudus adalah standar hidup orang percaya. Hidup dalam kekudusan dan tidak bercacat sesungguhnya adalah kehendak Tuhan bagi setiap manusia, sebab Tuhan telah menciptakan manusia menurut gambar-Nya sebagaimana Kejadian 1:27.
Tuhan adalah kudus, maka Ia pun menghendaki manusia kudus seperti diri-Nya. “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” (1 Petrus 1:16). Karena Tuhan adalah kudus maka Ia tidak dapat menyatu dengan ketidakkudusan dan segala bentuk kecemaran.
“Dengan kata lain kalau kita tidak hidup dalam kekudusan kita pun tidak dapat menyatu dengan Tuhan. Alkitab menegaskan bahwa tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan, maka dari itu “…kejarlah kekudusan,” (Ibrani 12:14). Apabila kita ingin melihat dan mengalami kehadiran Tuhan syarat mutlaknya hidup dalam kekudusan.”
Salah satu definisi kata kudus adalah berada dalam kemurnian; bahasa Ibraninya kadosh, yang berarti naik lebih tinggi. Artinya Tuhan memanggil orang percaya untuk hidup sesuai dengan standar-Nya, level hidup yang naik ke arah Kristus, yaitu hidup sebagaimana Kristus hidup dan berpikir sebagaimana Kristus berpikir.
Hidup kudus berarti pula hidup terpisah dari segala bentuk dosa dan mempersembahkan hidup hanya bagi Tuhan, karena tubuh kita adalah bait Tuhan. “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1 Korintus 3:16). Bait Tuhan merupakan suatu tempat yang kudus di mana hadirat Tuhan akan hadir di dalamnya. Untuk itulah kita harus memelihara tubuh kita agar selalu bersih dan terbebas dari segala bentuk kenajisan dan kecemaran. Bagaimana caranya?
“Kita harus mau hidup dipimpin oleh Roh Kudus setiap hari. Dengan pertolongan Roh Kudus saja kita beroleh kekuatan untuk meninggalkan perbuatan daging. Kekudusan dan kemurnian hidup tidak akan pernah bisa dicapai jika kita mengandalkan kekuatan sendiri, tanpa bergantung kepada anugerah dan kekuatan dari Tuhan. Tanpa Roh Kudus kita tidak akan mampu!” /fsp