Home / Misioner

Jumat, 7 Juli 2023 - 16:30 WIB

Indonesia Bangsa Besar, Menhan Prabowo Subianto: Harus Kuat, Kalau Tidak Ditindas Bangsa Lain

Menteri Petahanan RI, Prabowo Subianto.

Menteri Petahanan RI, Prabowo Subianto.

JAKARTA, Arcus GPIB – Bangsa yang ingin selamat harus mengerti soal perang, harus belajar soal perang dan harus siap untuk perang, kalau tidak akan dirampok, akan dijajah, akan ditindas oleh bangsa lain.

Demikian penegasan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menyampaikan Pidato Politiknya di Munas VII Persatuan Wartawan Media Kristen Indonesia (Perwamki) di Graha Oikumene PGI, Jumat (07/07/2023).

“Profesi saya dari muda adalah profesi perang, itu bidang saya, itu yang saya pelajari dan perang adalah suatu kegiatan manusia yang dahsyat dan paling destruktif yang condong ingin merebut kekayaan orang lain,” kata Prabowo.

Dalam forum yang juga dihadiri Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung, Prabowo mengatakan, keamanan suatu Negara harus dijaga dengan strategi politik. “Kalau kita mau aman, kita harus kuat. Walaupun kita ingin damai   belum tentu pihak lain ingin membiarkan kita dalam kedamaian,” kata Prabowo.

Dikatakan, kalau negara tidak bisa memberi perlindungan keamanan dan tidak bisa memberi kesejahteraan sesungguhnya negara itu tidak berhasil. Untuk itu, harus dipahami tujuan bernegara bahwa tidak mungkin ada keamanan dan kesejahteraan tanpa perdamaian.

Tidak ada negara yang berhasil kalau negara itu penuh dengan kemiskinan. Negara yang banyak kemiskinan sesungguhnya bukan negara merdeka. Tujuan mendirikan negara untuk melindungi dan mensejahterakan suatu kaum suatu bangsa.

Dalam membangun suatu bangsa apalagi bangsa seperti Indonesia, bangsa yang  majemuk, bangsa yang serba multi, multi ras, multi agama, multi budaya, multi adat. multi etnis.

Harus lebih hati-hati, harus lebih sadar, harus lebih kerja keras, untuk memelihara perdamaian, kerukunan, kekeluargaan diantara komponen-komponen  lainnya, satu ras dengan ras lain, antara agama satu dengan agama yang lain, antara suku dengan duku lainnya.

Baca juga  Pdt. Em. Sealthiel Izaak: Jangan Sombong, Allah Menempatkan Para Rasul Di tempat Paling Rendah

“Ini tidak mudah, tetapi saya sangat optimis. Dalam perjalanan kita sudah 77 tahun bernegara dan sebelumnya kita sudah ratusan tahun dalam kerukunan ada fase-fase kecurigaan,” tandas Prabowo.

“Kalau ada keadilan ekonomi sosial saya kira ketegangan itu akan  sendirinya akan berkurang dan sirna kecuali ada radikal-radikal tidak jelas, dia sendiri tidak jelas apa yang dilakukan.”

“Apa yang kita buat hari ini, apa yang kita pikirkan hari ini akan menentukan apa yang terjadi hari esok. Jadi, apa yang kita lakukan hari ini akan menentkan masa depan bangsa kita, nasib anak-anak cucu kita, untu jauh kedepan.”

Sering takdir suatu bangsa ditentukan oleh hal-hal diluar ekspektasi, diluar harapan,  diluar logika dalam arti ada bangsa yang memiliki kekayaan yang sangat besar tapi manusianya yang menghuni gaduh terus, ribut terus, perang terus, nasib bangsa itu mengalami satu kegagalan.

“Kita harus waspada dan tingkatkan usaha-usaha kita,  terutama unsur pimpinannya, elitnya, kepampuan elit itu bekerja sama, kepampuan elit itu mencapai konsensus, kemampuan elit itu saling mengerti, budaya dan filosofi kita musyawah mufakat, filosofi kita adalah gotong royong, filosofi kita adalah kekeluargaan, filosofi kita adalah harmoni.”

“Bangsa kita ini selalu diganggu, dan kita tahu imperialis dan kolonialis, filosofinya  memecahbelah untuk berkuasa, hal-hal kecil dibikin ramai. Kunci keberhasilan suatu bangsa menurut saya adalah kelompok pimpinan harus bisa saling mengerti, saling memahami, saling kerja sama, saling mengalah, karena belum tentu solusi, pandangan dan keyakinan pimpinan-pimpinan itu bisa diterima oleh yang lain.”

“Kita harus menjaga kerukunan diantar kita, semakin tinggi semakin berat, semakin tinggi harus semakin senyum, ini kekurangan saya dulu. Saya kurang senyum, saya terlalu lama di pasukan tempur, anak buahnya harimau semua.”

Baca juga  Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep Berkunjung Ke PGI, Diterima Pdt. Gomar Gultom

Karena itulah, kata Prabowo menyebutkan bahwa perdamaian syarat mutlak juga untuk keberhasilan suatu Negara. Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyoroti soal digitalisasi berkaitan dengan teknologi informasi yang semakin canggih.

“Kita harus hati-hati, teknologi bermanfaat untuk manusia tapi teknologi dapat memusnahkan manusia. Kita paham bahwa terobosan-terobosan dalam ilmu pengetahuan terutama dalam fisika yang menghasilkan tenaga nuklir yang bisa bermanfaat untuk manusia. Benar, nuklir energi yang murah. Nuklir bisa dipakai untuk kedokteran, tapi nuklir bisa memusnakan manusia dalam waktu sekejab,” papar Prabowo.

Dunia sekarang sekarang dalam era revolusi digital dimana mesin-mesin bisa bekerja menggantikan manusia bahkan mesin-mesin ternya bisa mengalahkn manusia.

“Kita sekarang dalam era revolusi digital, revolusi informatika, revolusi  teknologi, di zaman artificial inteligent. sekarang mesin bisa mengalahkan juara catur dunia. Kita harus waspada, bahwa pemikiran manusia akan dikuasai oleh mesin,” ungkap Prabowo.

Kepada insan pers, Prabowo meminta untuk bersama-sama menjaga keuatuhan bangsa ini agar tidak terpecah belah. Pers kata Prabowo punya peran sebagai pilar demokrasi.

Media itu adalah senjata yang bisa menjaga keselamatan, tapi bisa mencelakaan orang lain. Media itu alat yang bermanfaat untuk bangsa, alat yang bermanfaat untuk demokrasi.

Benar, kata Prabowo, tanpa media sulit berdemokrasi. Kita mengetahui adagium knowledge is power.  Media adalah salah satu prasyarat untuk berdemokrasi. Kita tahu bahwa media yang baik, media yang dinamis, media yang kuat,  tapi juga media yang bertanggung jawab.

“Kondisi bangsa kita sekarang ini, harus paham dimana kita berada  mau kemana kita pergi. Hari ini ditentukan hari kemarin, hari esok ditentukan hari ini,” imbuhnya. /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Bagaimana Dengan Kita? Janganlah Mengalami Hukuman Baru Sadar

Misioner

JUMAT AGUNG, Pdt. Maria Banjarnahor: “Kematian-Nya Lambat dan Menyiksa”

Misioner

Dua Pendeta GPIB Ikut Bimtek Anti Korupsi, KPK: Korupsi Marak

Misioner

PGI: Lawan Politisasi SARA, Ujaran Kebencian, Hoax dan Politik Uang dalam Pemilu 2024

Misioner

MS GPIB Umumkan Penerimaan Mahasiswa Baru STFT INTIM Makassar

Misioner

Tuhan Membayar Harga Dosa-dosa, Tetaplah Jaga Kekudusan Hidup

Misioner

GEREJA Di Era Metaverse, Ini yang Mesti Dilakukan Gereja

Misioner

Kenaikan Tuhan ke Sorga, Pdt. Hallie Jonathans: Akhiri Pekerjaan Penebusan-Nya