JAKARTA, Arcus GPIB – Marilah kita waspada terhadap segala keinginan hati yang jahat. Janganlah melukai sesama demi kepentingan pribadi. Ingatlah, tidak ada kejahatan yang luput dari hukuman Allah (Ams. 11:21).
Hukuman-Nya pasti terlaksana, cepat ataupun lambat. Sebab, Dia adalah adil dan benar. Karena itu, orang sombong seperti Saul dan orang kejam pasti binasa Tidak ada keselamatan bagi mereka yang gemar menumpahkan darah sesama manusia (Why. 21:8).
Demikian renungan pagi Sabda Bina Umat (SBU) GPIB, Sabtu 29/03/2025 mengurai Firman Tuhan dari Mazmur 52 : 7 – 9 mengangkat tema: ALLAH MEROBOHKAN ORANG JAHAT.
Kejahatan telah menjadi bagian dari sejarah manusia. Kejahatan tidak hanya timbul karena pekerjaan roh-roh jahat (Yoh. 8:44), melainkan juga karena keinginan-keinginan daging manusia yang cemar (Rom. 1:24).
Penulis 1 Samuel 21-22 mencatat tindakan Saul, karena iri kepada Daud, menantunya, melakukan kejahatan dan berbuat semena-mena. la membunuh Ahimelekh bin Ahitub dan 84 imam Allah di Nod, hanya karena Doeg, orang Edom, melaporkan bahwa Ahimelekh telah membantu Daud: mendoakan, memberinya roti sajian, dan menyerahkan pedang Goliat, yang pernah dikalahkannya di Lembah Tarbantin.
Kekesalan Saul bahkan menyebabkannya tega membunuh seluruh penduduk Nod. Hanya Abyatar, anak Ahimelekh, yang selamat lalu bergabung dengan Daud dan para pengikutnya.
Konteks historis inilah yang melatarbelakangi mazmur Daud. Dalam mazmurnya, Daud tidak hanya mengkritik kekejaman Saul, tetapi juga kejahatan Doeg, pelayannya (ay. 3-6).
Mereka suka memegahkan diri dengan kejahatan, merancangkan penghancuran, dan mencintai dusta. Meski demikian, Daud percaya bahwa Allah akan merobohkan mereka selamanya (ay. 7), bahkan menghalau mereka dari negeri orang-orang hidup, alias menyerahkan mereka pada kebinasaan.
Hukuman tersebut akan menjadi kesaksian bagi orang-orang benar tentang keadilan-Nya (ay. 8). Demikianlah upah bagi mereka yang mengandalkan kekayaan, kuasa, dan kejahatan. /fsp