Home / GPIB Siana

Senin, 24 Maret 2025 - 09:14 WIB

#KaburAjaDulu, Sekjen Asosiasi UMKM Indonesia Edy Misero: “Ini Peluang…”

Sekjen Asosiasi UMKM Indonesia, Edy Misero saat wawancara dengan Frans S. Pong Redaktur Arcus GPIB.

Sekjen Asosiasi UMKM Indonesia, Edy Misero saat wawancara dengan Frans S. Pong Redaktur Arcus GPIB.

PERHATIANNYA kepada pengembangan ekonomi kecil selalu up to date. Tak heran kalau ia gencar dimintai untuk memberi pencerahan diberbagai tempat sebagai narasumber tentang peran usaha kecil (UMKM) yang disebut-sebut sangat membantu ditengah badai ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja.

Ia adalah Edy Misero, Warga GPIB Ora et Labora Banten, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMINDO) yang ditemui Frans S. Pong dari Arcus GPIB dalam suatu kesempatan belum lama berselang.

Harapannya kedepan,  GPIB bisa hadir secara masif kepada komunitas-komunitas UMKM membawa damai sejahtera melalui usaha-usaha kecil yang digeluti warga yang pada akhirnya memberi dampak bagi gereja Tuhan.

Foto bersama Sekjen Asosiasi UMKM Indonesia Edy Misero dengan Pengurus PD Wanita Islam Tangsel.

Menurut Edy, berjualan sudah tidak zamannya lagi menawarkan produk keliling dari rumah ke rumah. Pedagang harus bersahabat dengan teknologi digital, sehingga semua orang bisa melihat apa yang dijual. ”Fungsi teknologi digital sangat membantu,” kata Edy.

Saat berbicara di forum Pengurus Daerah Wanita Islam (PDWI) Tangerang Selatan, Edy  Misero banyak memberi masukan bagaimana bangkit dengan menjalankan UMKM.

Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan bersalaman dengan Sekjen Asosiasi UMKM Edy Misero.

Yang pasti, tutur Edy, siapapun yang bergerak UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) perlu mengubah pola pikir dalam memasarkan produknya. Perkenalkan produk mulai dari pembuatan, pengemasan hingga proses pengiriman, sehingga masyarakat menjadi tahu akan kualitas produk yang dijual, agar tertarik.

Baca juga  Tidak Mengumpat Bukti Roh Kudus, Ada yang Rajin Kirim Kalimat Rohani, Tapi Hidup Penuh Caci Maki

Tidak hanya aktif ditataran internal di Tangsel, Edy Misero aktif ditataran nasional. Belum lama berselang ia turut hadir di forum “Pangan Berdaulat, Indonesia Semakin Kuat” yang digelar Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Pangan.

Di forum itu ada berkomitmen mewujudkan masa depan pangan biru Indonesia yang lebih mandiri dan berkelanjutan dan menetapkan lima kebijakan ekonomi biru untuk menjaga ekosistem perikanan sebagai salah satu sumber pangan, serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan negara.

Ditanya soal  #Kabur Saja Dahulu atau #KaburAjaDulu ini bisa dimanfaatkan sebagai peluang belajar pengetahuan baru dari bangsa yang berbeda.

Ia menyarankan untuk berhenti berharap terhadap orang lain. Anak-anak muda harus berkreasi atau menciptakan apa yang tidak ada atau yang sudah ada untuk bisa ditingkatkan. Menurutnya, generasi muda Indonesia memiliki potensi dan peluang yang terhampar luas di seantero Nusantara.

Baca juga  Ketua Dewan GP Roland Loupatty: Pemuda Harus Berani Jadi Diaken-Penatua

”Potensi pasar dalam negeri juga memberikan kesempatan besar bagi generasi muda untuk turut aktif dalam roda perekonomian,” tandas Edy.

Perhatian Edy Misero tidak hanya sekadar bagaimana UMKM bisa terus bangkit, kepekaannya terhadap UMKM yang mengalami kredit macet juga menjadi perhatiannya.

Ia pernah memprotes pelaksanaan kebijakan hapus tagih piutang macet usaha mikro, kecil, dan menengah yang digelar pemerintah.

Menurutnya, kebijakan penghapusan kredit macet hanya diberikan kepada pelaku-pelaku UMKM nasabah Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), sedangkan pelaku UMKM yang bukan nasabah Himbara tidak diperhatikan. Ia pun berharap harus ada peluang untuk kesempatan menghapus utang bagi semua UMKM.

Soal program efisiensi pemerintah, Edy berharap kepada para pelaku usaha UMKM agar tidak terlalu khawatir. Tujuan efisiensi sebetulnya baik untuk mengurangi kegiatan yang selama ini merupakan tindakan pemborosan.

Ia menunjuk bahwa saat ini ada sebanyak 280 juta rakyat Indonesia yang mempunyai permintaan dan kebutuhan pokok, seperti makanan. Kebutuhan pokok itu tidak mungkin kena efisiensi karena masyarakat tetap butuh dalam keseharian. /fsp

Share :

Baca Juga

GPIB Siana

Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly Dipastikan Hadiri PST 2022

GPIB Siana

“Selalu Saya Ingatkan, Presbiter Tidak Bisa Bekerja Sendiri Tanpa Didukung Semua Pihak”

GPIB Siana

Natal Majelis Sinode, Pdt. Diana: Tahun 2023 Memberikan Energi Positif dan Sukacita

GPIB Siana

Mau Berhasil dan Berkemenangan, Ini Pesan Tiga Presbiter: Andalkan Tuhan

GPIB Siana

Belajarlah Dari Kupu-Kupu, Dari yang Jijik Menjadi Keindahan

GPIB Siana

Podcast Satgas On The Spot #11: WASPADA

GPIB Siana

Jangan Bangga Menjadi Pendeta, Penatua dan Diaken, Jadilah Seperti Orang Samaria

GPIB Siana

Pelatihan Teknik Pengambilan Gambar, GPIB Pasar Minggu Libatkan Dosen IKJ