JAKARTA, Arcus GPIB – Memang kita bukanlah orang kudus. Kita adalah “orang-orang yang dikuduskan” karena karya Kristus. Karena itu hiduplah di dalam Tuhan, carilah wajah-Nya selalu, melalui doa, membaca firman-Nya, beribadah dan melayani. Teruslah bergaul dengan Allah. Maka kita akan menerima berkat-Nya.
Demikian pernyataan Pendeta Sealthiel Izaac mengurai Rabu (24/05/2023) mengurai Firman Mazmur 24: 5-6 megangkat tema: SIAPAKAH YANG MENERIMA BERKAT DARI TUHAN?
“Kita semua menginginkan untuk menerima berkat Tuhan. Hiduplah dalam kekudusan dan kesucian hati. Hiduplah jujur dan benar. Jangan menipu dan berdusta. Siapa pun kita, pasti tidak mampu untuk memenuhinya tuntutan firman Allah. Namun karya Kristus yang ajaib itu, telah membarui hidup kita,” kata Sealthiel.
Karena itu, kata dia, setiap orang yang percaya kepada-Nya, Kristus ada di dalam hidup-Nya, Dialah yang memampukan untuk melakukan kehendak-Nya sebagaimana diseutkan dalam Galatia 2: 20.
Kehadiran Allah dengan simbol Tabut Perjanjian Allah diagungkan. Kedaulatan-Nya sebagai pemilik kehidupan dimuliakan, sebab Dialah Pencipta semesta alam (Mazmur 24:1-2). Allah adalah Allah yang kudus. Kekudusan Allah tidak terhampiri oleh manusia berdosa. Karena itu hormati kekudusan-Nya, dan jangan mempermainkannya.
“Jika demikian, siapakah yang layak menghampiri kekudusan Allah dan menerima berkat-Nya? Jawabnya kita temukan dalam Mazmur 24:4 Orang yang bersih tangannya. Orang yang murni hatinya.”
Kata Yesus mereka yang suci hatinya, akan memandang Allah (Matius 5:8). Orang yang jujur (tidak menipu). Orang yang tidak bersumpah palsu. Mereka adalah orang yang mencari wajah Tuhan, dan bergaul dengan Tuhan. Merekalah yang akan menerima berkat Tuhan (ay.5a). /fsp