SALATIGA, Arcus GPIB – Lintas Departemen GPIB melakukan audiensi ke grup bisnis milik pasangan Devi Susianto dan Kumala Hesti di Salatiga. Sebanyak tiga Departemen yang bertandang dan melihat langsung bisnis-bisnis yang dikelola pasangan suami istri tersebut.
Ketiga Departemen itu adalah Dept. Inforkom & Litbang GPIB, Dept. Pelkes GPIB dan Dept. Germasa GPIB. Kunjungan dilakukan Personel Dept. Inforkom & Litbang GPIB dan Personel Dept. Pelkes GPIB Minggu 16/03/2025 usai menghadiri Persidangan Sinode Tahunan (PST) GPIB 2025 12 – 15 Maret 2025 yang digelar di Kampus UKSW Salatiga.

Di lokasi bisnis Devi Susianto dan Kumala Hasti personel Dept. Inforkom dan Litbang mendapatkan gambaran sukses.

Yoel Baner Toendan dari Dept, Germasa dan Pdt. Dewi Sintha Astadiyan dari Dept Inforkom dan Litbang bincang dengan Devi Susianto, Owners Devi Motor dan pemilik usaha Tambak Ikan.
Dalam kesempatan itu personel Dept. Inforkom & Litbang GPIB yang diarahkan Pendeta Dewi Sintha Astadiyan dan Personel Dept. Pelkes GPIB yang diarahkan Pendeta Sterra Gerrit dan dari Dept. Germasa Penatua Yoel Baner Toendan dan kawan-kawan. Dilokasi tersebut personel lintas Departemen bisa melihat dari dekat bisnis yang dijalankan Devi Susianto dan Kumala Hesti, antara lain tambak ikan dan usaha penggilingan padi.
Tidak hanya menggeluti bisnis otomotif dan tambak ikan serta penggilingan padi, Devi Susianto dan Kumala Hesti juga memiliki bisnis mentereng lainnya yakni otomotif dan rental mobil dan kini membidik bisnis travel dan properti.

Pdt. Adriano Wangkay di lokasi penggilingan beras bersama Stafanus Hartono pengelola usaha beras STH dan Kumala Hesti pemilik beberapa bisnis.
“Iya, rencana akan masuk dan menggarap usaha Travel dan Properti,” tutur Kumala Hesti, alumni S-1 Jurusan Manajemen Bisnis UKSW 2004 ini menjawab pertanyaan Frans S. Pong, Redaktur Arcus GPIB.
Di Lokasi tambak ikan Personel Dept. Inforkom & Litbang GPIB, Personel Dept. Pelkes GPIB dan Dept. Germasa menyaksikan bagaimana ikan-ikan antara lain Mas Koki, Lele dan beberapa jenis ikan lainnya dibudidayakan.
”Mengelola ikan, saya banyak belajar dari mengurus ikan mas dan saya terapkan untuk mengelola ikan lainnya,” tutur Devi Susianto, warga GPIB ATK Ambara sembari menunjuk ikan-ikan mas yang berada di kolam.
Cukup luas area pembenihan ikan hingga menjadi ikan yang layak pasar yang dimiliki Devi Susianto. Tambak-tambak membentang yang berisi ikan-ikan antara lain Lele yang sudah layak jual dan siap angkut.
Usai melihat langsung tambak, Personel Dept. Inforkom & Litbang GPIB, Personel Dept. Pelkes GPIB dan Dept. Germasa bergerak menuju lokasi penggilingan padi yang jaraknya tidak jauh dari lokasi tambak ikan.
Di lokasi penggilingan padi menjadi beras, Personel Dept. Inforkom & Litbang, Personel Dept. Pelkes dan Dept. Germasa bisa melihat langsung proses gabah dijemur, dan setelah kering masuk proses penggilingan dan seterusnya packing dalam kantong plastik dan siap masuk ke pasar dengan merek STH.
Hasil penggilingan padi menjadi beras tidak hanya dipasarkan ke Salatiga Jawa Tengah dan sekitarnya tapi telah masuk dan merambah pasar Jakarta. “Ouh, produk beras merek STH tembus ke Jakarta,” kata Kumala Hesti.
Usaha penggilingan padi hingga menjadi beras, kata Kumala yang akrab disapa Mala ini keseharian dijalankan ayahanda Stefanus Hartono yang sempat ditemui Arcus GPIB.
“Seperti ini keseharian disini,” kata Stefanus Hartono seraya menunjuk proses packing hingga produk STH siap masuk ke pasar memenuhi pesanan yang ada. /fsp