LAMPUNG, Arcus GPIB – Selain ikut mendukung dan hadir dalam kegiatan Aksi Bakti Sosial Pemuda (ABSP) Dewan Gerakan Pemuda GPIB di Pos Pelkes Wonobakti, GPIB Dipasena, Lampung, Majelis Sinode diwakili Ketua 1 Pdt.Marthen Lewakabessy juga berkunjung ke kantor pengurus Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah (P3UW) Lampung pada Kamis (20/2). Kunjungan MS diterima Ketua P3UW Bapak Mangisar Manurung yang juga adalah warga jemaat GPIB Dipasena.
“Kami Majelis Sinode hadir di sini sebagai bentuk dukungan dari kegiatan ABSP yang mempunyai aneka kegiatan, seperti perbaikan jalan, jembatan dan penanaman 500 pohon Alpukat. Kegiatan ini sekaligus ingin mengatakan kepada pemuda untuk memahami bahwa GPIB tidak hanya hadir di perkotaan tapi juga di pedesaan atau pos-pos Pelkes. Belum lagi kedepan pengembangan ekonomi itu diarahkan dari pos-pos Pelkes. Sehingga kegiatan ini dapat berguna bagi pemuda,” katanya kepada Arcus.
Soal kunjungan ke kantor P3UW, Pdt.Marthen sangat senang dan terus mendukung upaya yang dilakukan pengurus P3UW sehingga bermanfaat bagi keseluruhan petambak.
“Ini juga bentuk kepedulian kami terhadap warga jemaat di tempat ini. Di sini, di GPIB Makedonia yang sudah dilembagakan jalan 2 tahun ini, mempunyai 95 KK yang 80 persen warganya berasal dari Tapanuli dan berprofesi sebagai petambak udang. Bersyukur ada pak Manurung yang diangkat sebagai ketuanya, sehingga pengelolaan tambak udang ini menjadi lebih meningkat hasilnya.”
Di tempat yang sama, Mangisar Manurung yang diangkat sebagai ketua pengurus P3UW sejak 21 Desember 2024 lalu yang mewadahi 9000 KK petambak dari luas lahan tambak 16 ribu hektar mengaku sandat bersyukur dengan kunjungan dari Majelis Sinode sehingga menjadi bentuk penguatan spiritual bagi pengurus P3UW.
“Sebagai anak Tuhan yang memimpin P3UW kami bisa menjadi contoh untuk membawa perubahan yang berdampak pada masyarakat. Meski kami kecil tapi tidak terpencil dan kami ingin memberikan kenyamanan bagi para petambak,” katanya.
Ia menambahkan, produksi udang yang dihasilkan sjeik Desember tahun lalu kisaran 4 ton per hari. “Dań puli syukur hingga Saat ini meningkat seminar 9 ton per hari. “Ada kemajuan signifikan karena kami juga sebagai pengurus membuka diri, siapapun boleh datang dan kami bakhan data membantu dennen kendaraan operasional kami untuk kegiatan di luar tambak udang,” akunya.(phil)