JAKARTA, Arcus GPIB – Gerak langkah pasti Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) dalam kegiatan Gereja, Masyarakat, dan Agama-agama (Germasa) sangat bagus. Sepekan lalu Majelis Sinode GPIB melakukan audiensi di tiga institusi.
Selasa 13 Desember 2022 Fungsionaris Majelis Sinode (FMS) GPIB melakukan audiensi ke Kantor Lemhannas di Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta dan diterima Gubernur Lemhannas Dr. Andi Widjajanto S.Sos., M.Sc.
Dalam pertemuan itu Andi didampingi tiga Jenderal yakni Laksamana Muda TNI Adi Sucipto, Brigadir Jenderal TNI Suratno, Laksamana Pertama TNI Deny. Sebagaimana diketahui audiensi merupakan gawean Dept. Germasa.
Sementara dari FMS yang hadir adalah Ketua Umum Pendeta Drs. Paulus K. Rumambi, M.Si, Ketua I Pendeta Marthen Laiwakabessy, S.Th, Ketua II Pendeta Manuel E. Raintung S.Si, M.M, Ketua III Pendeta Maureen Suzanne Rumeser, M.Th, Ketua IV Penatua Shiely Van Houten-Sumangkut, M.M, Sekretaris Umum Pendeta Elly D. Pitoy De Bell, S.Th, Sekretaris I Pendeta Roberto Wagey, M.Th, Sekretaris II Penatua Ivan G. Lantu, S.H, M.Kn, Bendahara I Penatua Victor Pangkerego, S.E dan Ketua Germasa Irjen Pol (Purn) Penatua Alex Mandalika.
Dari Audiensi banyak hal yang disampaikan, baik dari Fungsionaris Majelis Sinode maupun dari Gubernur Lemhannas. Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mempertanyakan perkembangan GPIB termasuk jumlah yang ada serta Pos-pos Pelkes.
Di hari Jumat 16 Desember 2022 kembali lagi FMS melakukan audiensi. Tak tanggung-tanggung dalam sehari itu dua institusi besar dikunjungi FMS dan lagi-lagi dua petinggi di institusi itu menyambut ramah dalam keakraban dan persaudaraan.
Kedua institusi besar tersebut adalah Katedral Jakarta diterima oleh Prof. Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo dan Direktorat Jenderal Bimas Kristen dan diterima Dirjen Bimas Kristen Dr. Jeane Marie Tulung S.Th., M.Pd
Dalam kunjungan ke Katedral, Fungsionaris Majelis Sinode (FMS) GPIB Suasana keakraban sangat dirasakan dalam audiensi itu. Sambutan persaudaraan sangat dirasakan tim GPIB yang hadir siang itu yang diterima di lantai 2 sebuah ruangan di sebelah bangunan utama Gedung gereja Katedral Jakarta bersebelahan dengan masjid Istiqlal Jakarta.
Ketua Umum Majelis Sinode Pendeta Paulus Kariso Rumambi dalam kesempatan itu menyatakan rasa syukurnya atas sambutan yang diberikan Katedral menerima kunjungan FMS GPIB.
“Kami bertetangga. Kantor Majelis Sinode satu Kawasan dengan GPIB Immanuel Gambir,” kata Pendeta Rumambi kepada Kardinal Suharyo saat membuka perkenalan.
Dalam kesempatan itu, Pendeta Rumambi juga menyampaikan perkembangan GPIB saat ini, yang sudah mencapai 335 jemaat tersebar di hampir seluruh Indonesia, termasuk jumlah pendeta yang dimiliki GPIB.
Kesempatan audiensi itu dimanfaatkan untuk mempertanyakan beberapa hal kepada Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo setelah memberikan beberapa penjelasan seputar fungsional Kardinal di Indonesia.
Sekretaris Umum MS, Pendeta Elly D. Pitoy De Bell, misalnya, tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut menanyakan beberapa hal terkait model pelayanan gereja Katolik. Sementara Pendeta Steven Sihombing dari Dept. Teologi menanyakan sejauh mana fungsi-fungsi perempuan dilibatkan di gereja Katolik. Sementara Pendeta Yoel Rampengan menanyakan soal pelibatan pemuda dalam kegiatan-kegiatan sosial.
Ketua II Majelis Sinode, Pendeta Manuel Raintung, S.Si, M.M yang membidangi Germasa mengatakan, kunjungan ke Katedral Jakarta menjadi bagian perhatian Germasa GPIB.
“Ini kunjungan pertama kalinya yang dilakukan GPIB ke Katedral Jakarta. Perkunjungan ini silatuhmi kita ke Katedral,” kata Pendeta Manuel.
Di hari yang sama, setelah dari Katedral Jakarta, FMS melanjutkan kunjungan ke Kantor Direktorat Jenderal Bimas Kristen dan diterima oleh Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung.
Dalam pertemuan tersebut, Jeane mengatakan cukup banyak masalah yang harus diselesaikan untuk menata gereja-gereja yang ada. Diakuinya sesama gereja sendiri masih sering ribut-ribut.
Karenanya, Jeane yang juga seorang Pendeta berharap gereja-gerera bisa membantu dirinya untuk menyelesaikan persoalan dengan kasih. “Saya juga pendeta,” kata Jeane yang mengaku pernah bergereja di GPIB Zebaoth Bogor dan GPIB Immanuel Gambir. /fsp