DI PERSIDANGAN Sinode Tahunan (PST) 2025 yang digelar di Balairung kampus UKSW Salatiga 12 – 15 Maret 2025 punya pesona sendiri.
Dari sekitar 600-an peserta dan undangan yang datang beberapa diantaranya membawa buah hati mereka, anak terkasih.
Kasih ibu kepada anak adalah wujud kasih yang dalam. Seperti Tuhan sayang kepada umat-Nya demikian juga seorang ibu terhadap anak.

Ananda Vaughan dalam gendongan Pdt. Junita Loen Ulaan disela-sela PST Salatiga.
Pendeta Oktavia Stefany Tumanduk – Sahuburua, misalnya, ibu ini membawa anak mengikuti PST hingga tuntas. Menyaksikan hal tersebut, Redaktur Arcus GPIB, Frans S. Pong melakukan wawancara via WhatApps kepada Pendeta Oktavia Stefany Tumanduk – Sahuburua KMJ di GPIB Efrata Bangun Jaya Sumsel. Berikut petikan wawancaranya:
Senang melihat anda membawa anak, komitmen kasih ibu ditengah kesibukan yang padat. Kenapa membawa anak?
Alasan membawa anak karena anak masih masa menyusui dan asi eksklusif jadi tidak bisa di tinggalin.
Siapa nama anak dan suami?
Nama anak Vaughan, nama suami Deddy F. F Tumanduk.
Saat persidangan anak anda tidak rewel. Apakah ada tips yang bisa dibagikan?
Tips agar anak tidak rewel adalah menyusui tepat waktu, memakaikan pakaian yang nyaman sesuai dengan kondisi, mengganti pempers per 4 jam jadi anak saya tetap nyaman, selesai sidang saya memijat bayi saya sebelum dia tidur karena seharian di gendong agar tidurnya jadi lebih nyenyak.
Berapa umur anak terkasih?
Umur anak saya 3 bulan.
Boleh tahu perspektif anda tentang anak?
Anak adalah anugerah terindah dari Tuhan. Maka sesibuk apapun saya dengan semua pelayanan saya tetap mengusahakan kebutuhan suami dan anak-anak terpenuhi.
Menurut anda idealnya keluarga Kristen itu seperti apa?
Keluarga Kristen menurut saya adalah dapat saling mendoakan, saling menguatkan, saling mendukung, saling mengingatkan, dapat berbagi peran dengan baik dan bijak dan paling penting menjadikan Tuhan sebagai landasan hidup keluarga.
Era digital sangat membantu anak lebih cerdas, tapi ada dampak negatif. Harus seperti apa orang tua mendidik anak?
Realistis dan bijaksana saja sih mendidik anak yang hadir dilingkungan yang melek akan digitalisasi saat ini. Cuma memang khusus anak saya, saya menerapkan pembatasan waktu untuk screen time, dan saat waktu sekolah HP hanya diberikan saat hari libur saja.
Bisa tahu riwayat pelayanan anda?
Saya diteguhkan menjadi Pelayan Firman dan Sakramen tahun 2016 di GPIB Bahtera Hayat Batam. Saya jadi Pendeta Jemaat di GPIB Sion Nunukan Bajem Alangengkuanan, Pos Pelkes Timug Kabayagan, Pos Pelkes Kasih Kristus Seimanggaris dari November 2016 – Juni 2023, Ketua Majelis Jemaat (KMJ) di GPIB Efrata Bangun Jaya Sumatra Selatan dari Juni 2023 – sekarang. ***