Home / Germasa

Sabtu, 30 Desember 2023 - 14:37 WIB

Menag: Natal Menginspirasi dan Mewujudkan Damai antara Satu dengan Lainnya

SURABAYA, Arcus GPIB – Menag Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat Kristen dan Katolik memahami sepenuhnya makna Natal. Natal selalu memberi pesan akan kehidupan yang penuh dengan kesederhanaan, berbagi kasih kegembiraan dan kedamaian antar sesama manusia.

Demikian pesan Natal Menag pada perayaan Natal Nasional 2023 di Gereja Bethany Jalan Nginden Intan Timur I, Sukolilo, Surabaya, Rabu (27/12/2023) mengangkat tema: “Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi” lukas pasal 2 ayat 14.

Tema Natal ini, kata Menag,  mengajak semua umat untuk hidup damai, rukun, dan tenteram. Tidak hanya berkaitan hubungan antara manusia dan Tuhan tapi juga berhubungan antaraumat manusia dan manusia dengan alam semesta.

Mengutip laman Kemenag RI, Menag mengatakan, Indonesia merupakan bangsa besar yang penuh dengan keberagaman suku, ras, agama, tradisi, adat istiadat dan juga bahasa. Karenanya, rasa persaudaraan harus tetap dirawat dan dijaga dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga  Jadilah Teladan, Tak Perlu Menghancurkan Orang Lain Demi Kesenangan Sendiri

“Terlintas pada kita semua bahwa kebaikan Tuhan begitu nyata tercurah di negeri ini karena kita disatukan dalam perbedaan yang ada, bukan serta merta biasa namun untuk jadi teladan bagi bangsa negara lain di dunia. Oleh karena itu penting bagi kita untuk bersyukur, pada perayaan Natal tahun 2023 ini, kesatuan dan persatuan persaudaraan kita, hubungan kebangsaan kita, serta persaudaraan atas nama kemanusiaan, tetap terjaga,” ujarnya.

Menag yakin, penyelenggaraan Natal nasional 2023 ini dapat menginspirasi dan mewujudkan pesan damai antara satu dengan lainnya.

“Ini dapat kita tuangkan melalui sikap melayani dan mengayomi, melalui tindakan yang berkarakter dan berdampak pada kebaikan, serta melalui hati dan konstruksi pikiran positif yang terus membangun,” ucap Menag.

“Tidak lupa, semangat Natal juga harus menggerakkan umat Kristen dan umat Katolik untuk terlibat aktif dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih bermartabat untuk mewujudkan kesejahteraan bersama,” imbuhnya.

Baca juga  TIGA Nama Lolos untuk Calon Dirjen Bimas Kristen

Menag mengajak semua umat untuk terus berdoa agar Indonesia tetap hidup dalam damai. Umat senantiasa menjaga dan memelihara persaudaraan, serta mampu menemukan sebanyak mungkin persamaan dari hal yang berbeda. “Yang sama jangan dibedakan yang berbeda tidak perlu disamakan,” sebutnya.

Menurut Menag, tidak ada hidup bersama yang tidak plural. Tidak ada sejarah yang tidak ditandai dengan kemajemukan. Penolakan terhadap pluralitas adalah penyangkalan terhadap pluralitas. Berbeda tidak dilarang tapi perpecahan dan pertengkaran tidak pernah bisa dibenarkan.

Mengutip pesan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tentang natal, Gus Men mengatakan, “Suka cita Natal bukan monopoli Anda umat Kristiani saja, tapi kegembiraan semua.” ***

Share :

Baca Juga

Germasa

Konsultasi Sinodal Ekologi GPIB di Pekanbaru Resmi Dibuka

Germasa

Jangan Hanya Deklarasi, Wamenag Harap AICIS Lakukan Aksi Nyata bagi Perdamaian

Germasa

Perang Agama di Medsos, Pdt. Boydo: “Ada Orang yang Dibayar untuk itu”

Germasa

Ini Komitmen GPIB Atas Tingginya Kekerasan Terhadap Perempuan

Germasa

Dari Forum Pendidikan Oikoumene GPIB: “Ada yang Rela Mengorbankan Kalung Emas”

Germasa

Abdul Muhaimin Iskandar Bertemu Ketua KWI Ignatius Kardinal Suhary

Germasa

Bagaimana Indonesia Bangkit, Ini Saran Birokrat, Ekonom, Psikolog dan Pendeta

Germasa

Universitas Indonesia Bakal Bangun Lima Rumah Ibadah Multiagama Di Asrama Mahasiswa