Bogor, Arcus GPIB – Hal itu disampaikan Pendeta Joel E.Klokke di gathering PKB GPIB Horeb di T56 Loa, Bogor, Sabtu -Minggu (4-5/11/23). Lebih dalam Pdt.Klokke menerangkan bahwa kepemimpinan Kristen yang paling ideal saat ini mempunyai landasan kuat, yaitu Kristus.
“Yang menentukan dalam kepemimpinan Kristen ada pada kata Kristen-nya itu. Kata Kristen adalah pengikut Kristus. Jadi, model kepemimpin Kristen adalah yang berpaut pada Kristus. Namun pola yang diikuti saat ini adalah pola tuan dan hamba. Dalam Injil Markus 10 ayat 42-45, terjadi perdebatan dan marah antara para murid karena Yohanes dan Yakobus meminta mereka duduk di sisi kiri dan kanan kelak. Saya melihatnya ketika Yohanes dan Yakobus meminta hal itu pada Yesus karena mereka ingin meneruskan sosok Yesus sebagai Raja untuk bisa melanjutkan kerajaan Daud. Dan inilah yang dipikirkan dunia, yang dipikirkan pemerintah-pemerintah dan bangsa-bangsa. Tapi maksud Yesus berbeda, jika menjadi pemimpin maka dia harus menjadi sahabat seperti juga dalam bacaan kita Yohanes 15:13-15,” kata Pdt.Klokke dihadapan sekitar 60-an anggota PKB GPIB Horeb yang mengikuti acara itu.
Lebih lanjut KMJ GPIB Petra Bogor itu menjelaskan bahwa kita harus mengembangkan model kepemimpinan sahabat bukan kepeimpinan hamba dan tuan. Yang disampaikan Yesus adalah antetese menentangi apa yang berlaku di dunia.
“Soal kepemimpinan yang perlu dikembangkan adalah kepribadian Kristen. Saat ini justru model kepemimpinannya adalah tuan dan hamba yang sebenarnya salah. Karena, misalkan setelah doa makan, maka yang diminta makan duluan adalah tuannya. Ini contoh saja yang sebenarnya bukan seperti ini pola kepemimpinan. Konsep kepemimpinan hamba dan pelayanan disadari tidak tepat. Karena Yesus punya cara lain untuk menghidupi komunitas orang percaya. Dan ini kita temukan dalam Injil Yohanes yang kita baca. Jika mulai baca pasal 13, Yesus duduk makan bersama murid-muridnya. Ketika kita duduk makan, maka kita sederajat, tak ada perbedaan. Bukan soal makannya tapi soal duduk dan sederajatnya. Karena dengan makan bersama itu, Yesus meruntuhkan tembok-tebok besar di masyarakat. Dan di ayat 15-17 itu, kata Yesus memberikan perintah baru, yaitu kasihlah seorang dengan yang lain.”
Dari bacaan itu Yesus mengharapkan para murid, jga komunitas gereja harus menjadi komunitas sahabat yang bisa merangkul, tidak ada perbedaan dan tingkatan, bukan seperti tuan dan hamba.
Gathering PKB GPIB Horeb merupakan rangkaian pembinaan yang diadakan oleh pengurus Pelkat PKB untuk menyegarkan persekutuan kaum bapak dan sekaligus menjadi pola pembinaan bagi warga gereja.
Menurut Ferdinand Eka Tanggela, salah satu panitia kegiatan gathering, tujuan acara tersebut dikhususkan untuk menjadi wadah pembinaan bagi anggota PKB.
“Ini adalah kegiatan supaya bisa lebih banyak anggota PKB yang hadir dibanding ke acara pembinaan biasa. Dan ini kegiatan seri kedua. Seri pertama diadakan pada perayaan HUT PKB di Juli lalu dengan mengambil tema organisasi.”
Sebelumnya di acara pembukaan Ketua Majelis Jemaat GPIB Horeb Pdt.Irdian Sulistiantoro menyambut gembira dan memberikan dukungan bagi tim kerja dan seluruh peserta juga pembicara yang terlibat dalam acara tersebut.
Selain acara pembinaan, peserta juga diajak rembukan untuk memberi masukan bagi program PKA 2024-2025 serta kegiatan lain, seperti gaplek, permainan serta aneka keakraban lainnya./phil