JAKARTA, Arcus GPIB – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) meminta gereja-gereja memfasilitasi anggota jemaat untuk menghidupi gereja rumah tangga, sehingga keluarga-keluarga Kristen menjadi kuat berakar di dalam Tuhan, menimba kekuatan iman dari kehidupan doa yang tekun dan giat belajar Firman Tuhan bersama.
Demikian pesan Paskah PGI tahun 2025 yang mengangkat tema “Damai Sejahtera Kristus di Tengah Keluarga” berdasarkan Yohanes 20: 26.
Disampaikan, keluarga Kristen perlu terus menghayati kehadiran dan kuasa Kristus di tengah keluarga, yang mengaruniakan damai sejahtera. Dalam pemahaman seperti itu, tiap keluarga Kristen pada hakekatnya adalah gereja rumah tangga.
Keluarga Kristen tidak boleh membiarkan rumah mereka menjadi rumah yang penuh kekerasan, hilang harapan, dan ketidakpedulian. Sebaliknya tiap rumah tangga Kristen dipanggil untuk mengalami damai sejahtera Kristus yang memampukan mereka hidup adil, damai, saling peduli, tanpa kekerasan, dan penuh harapan.
Sidang Raya XVIII PGI di Toraja menyebutkan terjadinya krisis keluarga, yaitu “ancaman stabilitas, keseimbangan, fungsi, dan harmoni keluarga akibat budaya patriarki dominan, masalah ekonomi, kesehatan, konflik, dan penggunaan teknologi media sosial yang berlebihan”.
Bentuk dari krisis keluarga yang muncul antara lain kekerasan dalam rumah tangga, kesulitan ekonomi, maraknya judi online, pinjaman online, termasuk di dalamnya isu kesehatan mental.
Tiap rumah tangga Kristen dipanggil keluar dari pintu yang tertutup kepada terang Kristus yang sudah bangkit (Yoh. 20:17). Semua keluarga Kristen berperan melaksanakan misi Allah Trinitas di dalam kehidupannya.
Allah mengaruniakan keluarga Kristen kuasa Roh Kudus untuk membagikan damai sejahtera karena kebangkitan Kristus kepada masyarakat dan alam sekitarnya (bdk. Yohanes 20:21-22).
”Kita prihatin dengan meningkatnya jumlah anggota keluarga yang mengalami ketidak-sehatan mental. Beberapa orang yang tidak bisa mengatasi mentalnya yang tidak sehat kemudian mengakhiri hidup. Dan ini yang membuat angka bunuh diri meningkat di Indonesia.”
G P I B
Pesan paskah Gereja Protestan di Indonesia (GPIB) menyebutkan bahwa gumul batin atas kerapuhan berjalan bersama telah ditunjukan oleh Yesus yang setia mendampingi dan menolong.
Getsemani, Yudas, Pilatus, juga Golgota telah membuka jalan rekatnya Tuhan Allah dengan umat, Yesus Kristus dengan murid-murid, Roh Kudus dengan persekutuan.
Mari saksikan bahwa Tuhan Allah adalah segala-galanya sebab la telah membuktikan kasih-Nya kepada dunia. Paskah menjelaskan kepada kita bahwa kerapuhan, kegamangan dan ketakutan dapat dijalani untuk merayakan pemulihan yang membaharui diri.
Kebangkitan Yesus memberi energi positif untuk berjalan bersama. /fsp