JAKARTA, Arcus GPIB – Diskusi soal Tools that support and Embed Good Governance yang menjadi diskusi sesi ke 2 dari kegiatan Asian Church and Ecumenical Leader’s Conference (ACELC) yang diselenggarakan CCA, PGI dan GPIB pada hari kedua, Selasa (2/5) berjalan baik. Tema yang disampaikan Rev.Terence Corkin yang adalah anggota eksekutif Christian Conference of Asia (CCA) menjelaskan sejumlah hal yang harus diperhatikan gereja agar memiliki prinsip-prinsip manajemen yang menopang good governance.
Menurut Rev.Corkin ada beberapa alat untuk membuat good governance tersebut, yang antara lain Conflict of interest policies (mengetahui Konflik kepentingan dari kebijakan gereja), Delegation (mendelegasi tugas), Position descriptions for key roles (Peran dan aturan), Terms of reference for committees (landasan untuk Komite), Agendas (perencanaan kegiatan), Good minute taking (diskusi), Reports (pelaporan), Self-review of the work of the Board / Committee (laporan pertanggungjawaban) dan Meeting procedures (prosedur pertemuan).
Beberapa pertanyaan dari peserta yang muncul, antara lain apakah ada pengalaman yang telah dilakukan oleh Rev.Corkin sebagai salah satu anggota ekesekutif CCA dan alat-alat untuk mencapai good governance itu harus juga mengetahui dasar dan berbagai persoalan yang dihadapia gereja, seperti kerusakan lingkungan, keadilan, kekerasan, pelecehan, kemiskin dan lainnya di sekitarnya.
“Semua tool tersebut paling tidak dapat membantu gereja-gereja dalam mengatur dirinya sehingga menciptakan pemerintahan yang baik (good governance) di gereja. Tentu saja disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang dihadapai masing-masing gereja,” ujarnya dalam diskusi dan juga menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan peserta.
Di bagian akhir Rev.Corkin menyampaikan kesimpulan bahwa alat-alat untuk mencapai Good Governance harus memperhatikan mana alat yang tepat untuk digunakan sesuai kepentingan dan konteksnya di gereja masing-masing, lalu untuk area seperti apa yang akan digunakan sehingga tepat diterapkan oleh gereja tersebut dan yang terakhir apa yang akan diambil sehingga good governance itu tercapai?
Diskusi ditutup dengan pernyataan bahwa gereja adalah representative anggotanya untuk melaksanakan amanat agung gereja dan itu harus menjadi gambaran yang baik sehingga good governance itu nampak./phil