LAMPUNG UTARA, Arcus GPIB – Pemaparan Materi Bina Pemberdayaan Masyarakat Kota dan Industri (PMKI) dalam acara Safari Pelkes di GPIB Petra Lampung Utara Kamis (01/06/2023) diwarnai banyaknya pertanyaan peserta soal traficking atau perdagangan orang.
Seperti disampaikan narabina Pendeta Aurelius Wilhelm Porawouw bahwa realita masyarakat industri dan urban memunculkan banyak persoalan termasuk didalamnya soal perdagangan orang.
Menurut Aurelius, realita masyarakat industri dan urban terjadinya perpindahan masyarakat untuk mencari masa depan lebih baik. Pabrik menyerap tenaga kerja dari laki-laki, perempuan, pemuda, dan anak-anak.
“Pemuda meninggalkan desa untuk menempuh Pendidikan. Desa ditinggalkan, sawah dan ternak tidak ada yang mengelola,” kata Aurelius yang akrab disapa Lius ini.
Menjawab kondisi yang ada dengan dampak yang ditimbulkan, gereja pun bersikap mengatasi perkembangan dampak yang ditimbulkan dari perkembangan masyarakat kota dan industri dengan membentuk PMKI.
“Gereja-gereja terdorong mencermati perkembangan masyarakat kota dan industri sebagai tantangan pelayanan. DGD mendirikan program Urban-Industrial Mission da Rural development Mission, untuk menjaga keseimbangan kota dan desa,” papar Lius.
Dalam konteks Indonesia, PGI mendirikan program PMKI dan PMDA (Pelayanan Masyaraka Desa Agraris) PGI membuka Development Centre di Jakarta dan Sukabumi. GPIB aktif dalam kegiatan PGI ini karena melihatnya sebagai instrumen implementatif Pembangunan JEMAAT MISIONER.
Beberapa program PMKI PGI dan GPIB adalah Pelayanan di perumahan Kelompok buruh, Pelayanan ke Panti Asuhan dan panti Werda, Pelayanan terhadap masyarakat terlantar di daerah-daerah kumuh, Pelayanan orang-orang miskin, para tahanan, Perawatan rohani di tempat prostitusi, Pelayanan orang Kristen di daerah baru, Menopang pelayanan LSM di bidang HAM.
Hal lainnya yang menjadi perhatian adalah Penampungan anak-anak terlantar, Penampungan anak-anak cacat, Panti penitipan anak, Pusat rehabilitasi untuk bekas tahanan, Penampungan pelajar pendatang, Pengadaan pos-pos Kesehatan, Pelayanan tuna susila, tuna karya dan tuna wisma. /fsp