JAKARTA, Arcus GPIB – Ketua Umum Majelis Sinode GPIB Pendeta Paulus K. Rumambi mengakui tidak mudah menata keekonomian gereja yang tidak hanya berurusan dengan mahkluk manusia tapi juga mahkluk ciptaan Tuhan lainnya.
”Jadi, saudaraku tidak gampang mentranformasi pembangunan ekonomi gereja untuk kesejahteraan segala mahkluk,” kata Pendeta Rumambi saat melayani Firman Tuhan diibadah Pembukaan Rakerdal PEG di Hotel Millenium Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Jadi, kata Pendeta Rumambi, jangan berlaku sejahtera sendiri atau hanya menyejahterakan GPIB itu eksklusif.
”Hal yang digunakan untuk mengtransformasikan pembangunan ekonomi gereja agar kita GPIB dapat mendatangkan berkat bagi masa depan umat, masyarakat bahkan masa depan segala mahkluk,” tandas Pendeta Rumambi.
Dikatakan, yang perlu dilakukan untuk mengtransformasikan berkat bagi sesama adalah dengan ketaatan pada panggilan dan pengutusan Allah bukan pada tradisi.
”Ini GPIB seringkali kalau sudah mulai dengan kata “Pokoknya” sudah repot deh. Kasihan generasi yang baru. Kalau generasi yang tua sudah bilang “pokoknya” ya sudah. Padahal kita diminta pada ketaatan dan panggilan dan pengutusan Allah sekali lagi bukan pada tradisi, kebiasaan,bukan pad wilayah, territory bukan pada ketaatan pada zona nyaman, atau relasi sosial dalam kekerabatan sehari-hari,” tandas Pendeta Rumambi.
Juga perlu menyadari akan keberadaan sebagai mahkluk pengembara bukan tuan atas tanah, bukan pemilik atas kekayaan di dunia.
”Perlu menyadari bahwa kita ini adalah pengembara bukan tuan atas tanah, bukan pemilik kita, kita datang ke dunia tidak bawa apa-apa kita. Semua dari tuhan dan harus dilakukan menurut kehendak Tuhan dan dikembalikan untuk hormat dan kemuliaan Tuhan,” imbuh Pendeta Rumambi.
Usai ibadah pembukaan dilanjutkan dengan pemukulan Gong sebagai tanda dibukaanya Rakerdal PEG yang dihadiri hampir 200 orang.
Selain fungsionaris MS GPIB yang turut hadir dalam perhelatan ini juga dari Mupel-mupel, jemaat dan Unit-unit Misioner.
Cukup banyak materi menarik yang akan dibahas dalam Rakerdal selama tiga hari tersebut yang menghadirkan Narasumber kompetensi dibidangnya.
Hari pertama 15 November 2024 membahas materi ”Legalisasi Aset GPIB Berupa Tanah” disampaikan R.B. Agus Widjayanto, S.H., M.Hum Irjen Kementrian ATRR Kementrian ATR/BPN periode 2023-2024.
Peserta cukup antusias bertanya berbagai hal dalam sesi ”Legalisasi Aset GPIB Berupa Tanah” dari soal tanah gereja hingga tanah-tanah pribadi.
Usai materi Agus Widjayanto, dilanjutkan dengan pemateri Notaris Irma Bonita, Praktisi Pasar Modal Steven Tunas dan Entrepreneur Eko Prasetyo. Ketiga narasumber tersebut menyajikan materi ”Kondisi PEG Masa Kini” Aset, Daya dan Dana, Pengembangan Ekonomi Warga Jemaat.
Hari yang sama dua pendeta yakni Pendeta Dr. John Simon dan Pendeta Dr. Nancy Nihsahpih – Rehatta menyajikan materi “Uraian Teologis dan implementasi PEG GPIB”. /fsp