JAKARTA, Arcus GPIB – Kedewasaan seseorang tidak ditentukan oleh usia, tetapi kematangan Spiritual. Semakin kita memberikan hidup untuk membangun mezbah bagi Tuhan, semakin kita menjadi orang yang dewasa secara spiritual.
Demikian renungan malam Sabda Bina Umat (SBU) 08 Februari 2022 yang mengulas Firman Tuhan dari Keluaran 20 : 22 – 24. Mezbah adalah tempat korban persembahan bagi Allah. Mazbah kepada Allah dibangun untuk Allah.
Membangun mezbah bagi Tuhan adalah soal pilihan pribadi, karena pilihannya menentukan bagaimana kita memperlakukan Tuhan dan pada gilirannya bagaimana kita diperlakukan juga. Seseorang yang membangun mezbah bagi Tuhan, ia sedang memberi dirinya untuk menjadi kudus sebagaimana yang dikehendaki Tuhan.
Laman suarakristen.com menyebutkan, dalam kehidupan orang Israel, mezbah menjadi pusat perabotan. Mezbah itu menghasilkan hadirat Allah di dalam rumah. Mezbah itu menjadi semacam point of contact atau titik kontak antara kita dengan Allah.
Betapa pentingnya mezbah itu dalam hidup kita. Mezbah berbicara tentang hubungan kita dengan Allah. Setiap hari kita harus membangun hubungan kita dengan Allah. Allah memberikan waktu yang cukup kepada kita supaya kita dapat mempersembahkan pujian dan penyembahan kepadanya.
Melalui pujian yang kita naikkan, maka pujian itu akan menjadi dupa yang berbau harum kepada-Nya. Memang, untuk mengawali membuka mezbah bagi Tuhan dalam keluarga kita tidak mudah, karena banyak hal yang menjadi alasan untuk tidak membuka mezbah bagi Tuhan. Entah itu kesibukan kerja, badan terlalu lelah dan lain sebagainya.
Hidup ini adalah anugerah. Pengorbanan yang kita berikan kepada Tuhan tidak sebanding dengan pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Dan penderitaan yang kita alami saat ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang kita terima kelak.
Oleh karena itu jangan sampai kita kehilangan kontak atau putus hubungan dengan Tuhan selama-lamanya. Sebab yang akan kita dapatkan adalah penderitaan kekal. /fsp