ArcusGPIB.com – Mau dikemanakan pendeta-pendeta kita, setelah menyelesaikan studi Islamologi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunankalijaga Yogyakarta. Benarkah belum ada wadah untuk mereka. Ini harapan Pdt. Dr. Jozef M.N. Hehanussa, M.Th dan Pdt. Manuel E. Raintung, S.Si, MM soal itu.
Sebagaimana diketahui GPIB telah mengirimkan pendetanya untuk mengambil kuliah Strata-2 di UIN Sunankalijaga sebanyak 15 orang dan saat ini sudah ada 13 orang yang dinyatakan lulus dan kembali melayani di jemaat masing-masing.
Pdt. Jozef Hehanussa yang akrab disapa Otje berharap ada wadah untuk menyalurkan alumni-alumni UIN Sunankalijaga ini. Jangan hanya sekadar mengirimkan mereka belajar dan tamat tapi sesudahnya tidak dibuatkan wadah atau hanya sekadar agar GPIB memiliki keahlian di bidang keislaman.
“Kita punya sumber daya yang baik, sumber daya insani tetapi kita tidak mempersiapkan sebuah sistem yang membuat sumber daya insani bisa berfungsi sesuai dengan apa yang diharapkan. Mereka sudah lulus memberikan hasil yang baik. Pertanyaan saya, mereka ini mau diapakan,” tandas Otje dalam channel youtube Keluarga Pandu.
Menurut Otje, studi harus punya target dan tujuan. Jangan setelah studi tidak ada wadah, kembali ke jemaat dan jadi pendeta jemaat seperti biasa-biasa saja, lalu sibuk dengan rutinitas yang sudah ada sama sebelum studi.
Menyikapi apa yang diharapkan Pdt Otje, Pdt Manuel Raintung yang senang disapa Noel mengatakan, GPIB dalam hal ini Dept. Germasa perlu menyediakan wadah bagi alumni-alumni UIN Sunankalijaga tersebut.
“Saya kira Dept. Germasa sudah harus mendesign, supaya kita tidak hanya mempunyai Dept. Germasa yang isinya hanya menjalankan program-program GPIB yang kadangkala sangat tradisonal juga. Kita harus melakukan terobosan juga untuk bisa membangun satu sistem yang bisa memberdayakan pendeta-pendeta GPIB dan sumber daya GPIB yang lain yang memang bisa terarah membangun lintasan-lintasan keimanan dengan yang lain,”kata Noel.
Menurutnya, alumni UIN harus diberdayakan, jangan habis sekolah tidak tahu harus berbuat apa. Alumni UIN ini perlu diberdayakan dengan melihat konteks, Jawa Timur, misalnya, itu suatu wilayah GPIB bisa hadir bersama-sama masyarakat.
Harapannya, kata Noel, para alumni UIN ini bisa membangun Lembaga lintas iman ini, lembaga interfaith, membangun perdamaian di tengah perbedaan ini. “GPIB bisa itu,” ujar Wakil Sekretaris FKUB DKI Jakarta ini.
Dengan wadah itu, bisa menjadi satu sistem untuk mendorong warga GPIB kedepan hadir ditengah masyarakat, terutama masyarakat agama lain. “Ke-15 orang yang baru lulus 13 orang ini punya beban besar untuk mendorong,” kilah Noel.
“Saya juga meragukan ke-13 orang ini saya lihat yang di Jakarta kembali ke jemaat dan tidak berinisiasi. Mari kita berelasi dengan komunitas yang lain. Saya malah baru-baru ini mengajak mereka untuk ikut FKUB yang punya Program Sekolah Bina Damai,” kata Pdt Noel yang juga KMJ GPIB Kharis Jakarta Timur ini.
GPIB, tuturnya, harus punya lembaga khusus interfaith, kedepan sudah harus dibangun dan siap berdampingan dengan agama-agama lain. /fsp