BOGOR, Arcus GPIB –GPIB Zebaoth Bogor peduli kelestarian lingkungan hidup. Dibuktikan dengan keikutsertaan gereja ini mendukung kegiatan Gereja Ramah Lingkungan dengan melakukan penanaman pohon pusaka Heritage Tree, Samida Prabu/Palasa di halaman Gereja Minggu (05/11/2023).
Penaman pohon dengan nama latin Butea Monosperma ini dilakukan bersama-sama oleh Ketua III Majelis Sinode Pendeta Maureen S. Rumeser, M.Th dan KMJ Zebaoth Bogor Pendeta Margie Ririhena De Wanna, D.Th. Kehadiran Pendeta Maureen S. Rumeser yang akrab disapa Pendeta Susi ini untuk melayani Ibadah Penyegaran Iman memperingati HUT ke-75 GPIB.
Penanaman dilanjutkan oleh Fungsionaris PHMJ Zebaoth Bogor Ketua II Penatua Japer Situmorang, Ketua V Penatua Rilus A. Kinseng dan Sekretaris Penatua Ermi Pangloli dan Pelkat-Pelkat.
“Penanaman pohon Samida Prabu sebagai simbol komitmen GPIB Zebaoth Bogor untuk terus menjadi gereja yang ramah lingkungan. Bersyukur untuk GPIB yang terus berdampak bagi lingkungan di mana ia dihadirkan Tuhan,” kata KMJ GPIB Zebaoth Bogor.
Ketua II PHMJ Zebaoth Bogor, Penatua Japer Situmorang mengatakan, bibit pohon Samida Prabu ini didapatkannya dari Botanis Senior Bogor. “Bibit diberikan Bapak DR. Usep Soetisna, Botanis senior, di Jalan Binamarga No 16 Bogor Timur pada 31 Oktober 2023 bertepatan hari lahir GPIB dan Hari Reformasi,” kata Japer.
Dikatakan, pohon Samida Prabu merupakan pohon pusaka era kerajaan Prabu Siliwangi dari Pakuan Pajajaran, sebagaimana tertera dalam Prasasti Batutulis (1531).
Pohon kayu ini bersifat ekologis, menahan air, menyerap polusi dan sangat banyak khasiat pengobatannya, berciri khas berdaun tiga (trifolia) dan lebar (hampir seperti jati) serta berbunga merah menyala sehingga dijuluki pohon Flame of the Forest. Masyarakat daerah memakai daunnya sebagai obat kompres, bungkus makanan dan piring alami.
“Menanam Samida Prabu berarti melestarikan lingkungan untuk mendukung program gereja ramah lingkungan sekaligus memajukan Kota Bogor sebagai Kota Pusaka yang Berkelanjutan Peraturan Walikota Nomor 17/2015,” imbuh Japer seraya mengucapkan terima kasih kepada DR Usep Soetisna, dan Dayan DL Allo sebagai penggiat Kota Berkelanjutan. /fsp