BOGOR, Arcus GPIB – Hari kedua pelaksanaan sesi Team Building Departemen Inforkom & Litbang di Megamendung Bogor Selasa (18/06/2024) dibuka dengan pemaparan dari Pendeta Adriano Wangkay, Korbid Organisasi Dept. Inforkom & Litbang.
Pembobotan materi pemaparan pada penguatan Departemen Inforrkom & Litbang dari aspek kerja sama tim dalam pelaksanaan program kerja.
“Kerja tidak hanya sekadar mencapai target sebagaimana PKA,” tutur Pendeta Adriano Wangkay mengajak peserta Team Building Departemen Inforkom & Litbang untuk memaknai pujian “Gita Bakti” 185 : 1 “Di Setiap Janjiku”.
Dalam kesempatan itu Pendeta Adriano menekankan hal memaknai berlutut dihadapan Tuhan. ”Sudah berapa kali kita berlutut,” tanyanya sembari menjelaskan berlutut adalah penyerahan diri total kepada Tuhan bukan kepada diaken atau penatua atau pendeta tapi kepada Tuhan.
Sesungguhnya, kata Pendeta Adriano yang juga Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Trinitas Cibubur, berlutut juga merupakan simbol persembahan diri secara totalitas kepada Tuhan. Jadi, katanya, persembahan diri kepada Tuhan kaitannya dengan Team Building Dept. Inforkom & Litbang agar menempatkan spiritualitas pada tempat yang utama.
“Bicara Team Building harus menempatkan spiritualitas paling atas. Spiritualitas adalah dasar gereja,” kata Adriano Wangkay mengurai Firman Tuhan dari 1 Raja-Raja 19: 9-18.
Kepada personel Inforkom & Litbang, Pendeta Adriano mengajak untuk selalu memperhatikan panggilan dan pengutusan Tuhan dengam benar. ”Setiap pengutusan Tuhan tidak dapat dihindari,” tutur lelaki yang pernah menjabat KMJ GPIB Maranatha Denpasar Bali. Ia mencontohkan bagaimana kisah Yunus yang sempat menolak pengutusan Tuhan.
Dikatakan, dalam menghadapi pelbagai persoalan atau masalah, baik secara perorangan atau individu atau secara bersama dalam konteks pelayanan gereja, bukan hanya presbiter yang sering mengalami rasa takut, apalagi jika dikaitkan dengan risiko berupa penolakan bahkan ancaman sebagai akibat dari tugas tanggung jawab pelayanan.
Menghadapi itu, kata Adriano, kecenderungan untuk lari dari masalah selalu timbul dalam diri. Oleh sebab itu pesan Firman menegaskan kepada siapapun yang menerima panggilan dan pengutusan Tuhan untuk tidak lari dari masalah.
Menurut Adriano, bukan soal keberanian yang dipertaruhkan, tetapi meyakini tidak boleh gentar atau takut menghadapi ancaman terhadap diri.
”Kuasa Tahan mampu menjaga dan memelihara kita sekaligus juga mengalahkan dan menaklukkan segala kuasa di dalam nama Yesus Kristus,” tandas Pendeta Adriano meyakinkan.
Menurutnya, persoalan tidak boleh dihindari tetapi dihadapi dengan mengandalkan hikmat-Nya, sabar dan tabah sekaligus menekuni pelayanan sebagai bagian dari tanggung jawab dan kepercayaan diri karena Tuhan tidak tinggal diam./fsp