Home / Uncategorized

Sabtu, 19 Februari 2022 - 09:50 WIB

Awasi Dirimu, Pakai Hikmat Allah, Bukan Hikmat Dari Dirimu

Foto ilustrasi: Kegiatan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di GPIB Immanuel sebelum pandemi.

Foto ilustrasi: Kegiatan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di GPIB Immanuel sebelum pandemi.

JAKARTA, Arcus GPIB – Yakobus mengingatkan bahwa hikmat yang ada dalam diri umat dapat dikuasai oleh hikmat dari Tuhan atau diri sendiri. Dampak yang terjadi jika hikmat berasal dari diri sendiri adalah iri hati dan mementingkan diri sendiri.

Demikian pesan penegasan dalam Renungan Pagi dalam Sabda Bina Umat (SBU) Sabtu 19 Februari 2022 yang mengurai Firman Tuhan dari  Yakobus 3 : 16 – 18.

Disebutkan, bahwa akibat dari dikuasai hikmat diri sendiri aka nada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat bisa terjadi sebagaimana di ayat 16.  Sebaliknya jika seseorang memiliki hikmat Allah maka yang dinyatakan adalah hal-hal baik. Pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan menghasilkan buah-buah yang bark, tidak memihak dan tidak munafik di ayat 17.

Baca juga  Menko Luhut Disambut Pangeran Mohammed bin Salman di Riyadh

Yakobus menegaskan bahwa hikmat yang dimiliki manusia tergantung dari diri manusia itu sendiri. Apakah diri ingin dikuasai oleh hikmat Tuhan atau hikmat diri sendiri.

Ap aitu hikmat laman gppspalu.or.id menyebutkan, Alkitab mencatat sebelum dan sesudah Salomo tidak ada seorangpun yang memiliki hikmat yang sama seperti Salomo. Tidak seorang pun manusia di muka bumi ini yang hikmatnya menyamai seperti Salomo. Salomo meminta hal yang terpenting, yang paling berharga dan paling bernilai dalam kehidupannya yaitu hikmat dan pengertian.

Itu sebabnya ratu Syeba datang kepada Raja Salomo untuk membuktikan bahwa apa yang ia dengar tentang hikmat raja Salomo adalah benar. Ratu Syeba pun mengakui bahwa Raja Salomo memiliki hikmat yang luar biasa.

Hikmat bukanlah pengetahuan. Hikmat tidak sekedar kepintaran atau kepandaian. Orang yang pandai belum tentu ia berhikmat tetapi orang yang berhikmat sudah tentu dia pandai. Hikmat adalah takut akan Tuhan. Jika dalam 364 hari yang sudah kita lalui, kita berjalan dengan takut akan Tuhan sesungguhnya kita adalah orang yang berhikmat.

Baca juga  Perceraian Tinggi, Menag Usulkan Revisi UU No. 1 Tahun 1974

Jika pengetahuan diibaratkan sebuah kapal maka hikmat adalah kompasnya. Hikmat merupakan arah dan tujuan yang membuat kita dapat sampai pada tujuan yang tepat dengan cara yang tepat.

Apa Kata Alkitab Tentang Hikmat? Ayub 28:28 tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi.

Hikmat adalah takut Tuhan. Menjauhi kejahatan adalah akal budi. Dengan hidup takut akan Tuhan dalam keseharian kita, sesungguhnya kita orang yang berhikmat. /fsp

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Tim Baksos Terima Bantuan dari Unilever untuk Diserahkan Kepada Warga Jemaat di Bolaang Mongondow

Misioner

Mupel Jaktim Terus Lakukan Kesiapan, PST 2022 Dipastikan 7-9 Maret 2022

Uncategorized

Mahasiswa Hindu Ni Ketut Mayoni Raih Gelar Magister Pendidikan Islam dari UIN Mataram

Uncategorized

Leaders Meeting Bali Dibuka, Sekum Pdt. Elly: Era Digital Kesempatan untuk Terus Belajar dan Belajar

Misioner

HUT 25 Tahun Gita Bakti, Ketum Pdt. P. K Rumambi Bangga, Sandra Sambuaga: Bersyukur…

Uncategorized

Kronologis Penyerangan dan Pengrusakan Gedung Gereja GPIB Taman Harapan oleh Jemaat GABK

Germasa

“Dialog Kebangsaan Soroti Pentingnya Perubahan Paradigma Demi Kesejahteraan Bersama”

Uncategorized

GPIB Golf Charity Tournament 2023 Sukses: Golfers Ikut Donasi Panti Asuhan