JAKARTA , Arcus GPIB – Warga lansia adalah aset pembangunan yang sangat mungkin berdayaguna jika sistem sosial mengizinkan mereka terus berkarya. Demikin pesan Majelis Sinode GPIB dalam Edarannya tertanggal 2 Oktober 2024 yang ditandatangani Pendeta Drs. P.K. Rumambi, M.Si. Pendeta Elly D. Pitoy – de Bell, S.Th.
Itulah sebabnya Pelkat PKLU GPIB, sebagai wadah pembinaan dan persekutuan, menempatkan warga lansia sebagai subyek, bukan obyek.
Disebutkan, pada tahun 2022, Dewan PKLU GPIB mengadakan pemilihan Lansia Berprestasi, diikuti tahun 2023 dengan Lansia Berpuisi. Untuk tahun 2024, kami mengangkat Lansia Mandiri yang mencakup aspek kesehatan, pemberdayaan diri dan ekonomi, interaksi sosial, dan kreativitas.
Selain tema tahunan, dalam hut ke-14 ini dipilih sub-tema: Membangun Lansia yang Sehat, Mandiri dan Terus Berbuah untuk Kemuliaan Tuhan.
Badan Pusat Statistik mencatat di tahun 2023, Indonesia memiliki 31 juta jiwa penduduk lanjut usia, yaitu warga yang berusia 60 tahun ke atas. BPS mencatat populasi warga lansia terus mengalami peningkatan. Dalam kurun waktu 10 tahun mendatang, penduduk lansia diperkirakan mencapai 48 juta orang atau 15,8% dengan proporsi lansia mandiri mencapai 74,3%. Terjadi pergeseran paradigma mengeni lansia.
Lansia merupakan sosok yang mampu mengembangkan diri menjadi lansia yang sehat, aktif, mandiri dan terus berkarya menjalani kehidupan yang bermakna dan bermartabat.
Ibadah Syukur dan perayaan hut ke-14 tahun ini dilaksanakan terbatas dengan Panitia Pelaksana dari Mupel Jakarta Selatan, bertempat di GPIB Jemaat Sumber Kasih, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu tanggal 12 Oktober 2024.
“Sejalan dengan kemandirian kami bersyukur tahun ini, PKLU telah memiliki Materi Bina Tematik: Demensia dan Penyakit Alzheimer.
Materi ini mendapat sambutan sangat positif dari anggota PKLU, karena jumlah orang dengan Alzheimer di Indonesia, di jemaat-jemaat kita, meningkat signifikan seiring dengan kondisi penuaan penduduk.
Dengan demikian perhatian kita tidak hanya pada kemandirian saja, juga pendampingan lansia. Dua hal ini bagaikan dua sisi mata uang yang sama penting untuk diperhatikan. /fsp