DENPASAR, Arcus GPIB – Perhelatan Sinodal GPIB digelar di Denpasar Bali tanggal 6 – 8 Januari 2023. Forum Leaders Meeting yang yang diselenggarakan Departemen Inforkom dan Litbang Majelis Sinode ini mengangkat tema “Kepemimpinan Misioner Di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0”.
Sekretaris Umum Majelis Pdt. Elly D. Pitoy De Bell, S.Th dalam ibadah pembukaan Leaders Meeting tersebut mengatakan, pentingnya untuk setiap jemaat untuk terus mengembangkan sisten digitalisasi di jemaat karena sudah menjadi kebutuhan.
“Ruang digital adalah showing bagaimana membuka kesempatan orang belajar dan menjadi maju,” ungkap Pendeta Elly menyebutkan: “Sumber pengetahuan sudah ada di tangan kita masing-masing.”
Menurutnya, gadget bisa menjadi sumber pengetahuan dan semua itu bisa diandalkan. Era digital adalah kesempatan bersinergi dalam kepemimpinan yang terus belajar dan belajar. Ruang digital, kata dia, bisa menjadi ruang terbuka dan tidak ada batasnya.
“Kita diminta untuk membanjiri dengan bahasa-bahasa baik melawan intoleransi, melawan hoax, melawan hatespeech,” tutur Pendeta Elly.
Ketua Departemen Inforkom dan Litbang, Pendeta Dewi Sintha, M.Th dalam kesempatan itu menguraikan program digital ministry untuk GPIB. Untuk tahun 2020 ini penyediaan sistem database terpadu support Pemilihan Diaen dan Penatua, penyediaan aplikasi Keuangan dan Konversi Dokumen Kantor MS dan tidak lanjut program Radio GPIB dan Arcus serta rencana TV GPIB.
Di 2023 digital ministry dengan penyediaan sistem konversi dokumen, support litbang profiling Bina Jemaat dan peluncuran TV GPIB. Untuk 2024 penyediaan aplikasi survey dan statistik dan support litbang untuk Tata Gereja Persidangan Sinode Raya XII.
“Untuk 2025 support litbang untuk KUPPG jangka panjang tahap III dan aplikasi New Infrastructure,” tutur Pendeta Dewi yang kini studi program Doktoral di STFT Jakarta ini.
Dikatakan, Era 4.0 memuat lima komponen penting yaitu Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Cloud Computing dan Additive Manufacturing.
“Dari kelima hal tersebut setidaknya ada tiga hal yang amat perlu diperhatikan oleh GPIB untuk mengembangkan dirinya di tengah perkembangan dunia yang berbasis digital,” kata dia.
Ketiga hal itu, katanya, adalah Internet of Things (IoT) , Big Data dan Cloud Computing. Sistem IoT mengintegrasikan empat komponen, yaitu: perangkat sensor, konektivitas, pemrosesan data, dan antarmuka pengguna.
GPIB membuat dan mengembangkan berbagai aplikasi sebagai bagian dari pemanfaatan teknologi digital bagi peningkatan pelayanan, kesaksian dan persekutuannya.
Dijelaskan bahwa digitalisasi dengan Big Data akan sangat memudahkan untuk penyelesaian sebuah pekerjaan sebagaimana bila dilakkan melalui program Big Data yang dilakukan melalui analisa-analisa.
Society 5.0 adalah sebuah lingkungan masyarakat yang berpusat pada penyelesaian berbagai permasalahan sosial dengan memanfaatkan data & teknologi yang sangat terintegrasi dalam ruang maya & fisik. Masyarakat tidak perlu lagi khawatir akan pekerjaan rumah tangga, ketidaksediaan fasilitas umum, dan birokrasi yang sulit.
“Semua permasalahan itu dapat diatasi dengan mengintegrasi fasilitas umum maupun pribadi dalam sistem & teknologi yang ada seperti Drone, Artificial Intelligence hingga Big Data.”
“Misi dan Sasaran Kita menggiatkan penelitian dan pengembangan di lingkup GPIB untuk
menghasilkan informasi dan data yang akurat, sebagai dasar bagi pengembangan gerak langkah GPIB di masa kini dan yang akan datang.”
“Memberdayakan organisasi dan komunikasi sebagai kekuatan GPIB untuk membangun dirinya dalam berelasi secara internal maupun eksternal di publik.” /fsp