JAKARTA, Arcus GPIB – Ia kini meninggalkan semua yang dikasihinya. Kesudahan hidup dilaluinya, wafat 16 Februari 2022. Di Rumah Duka RS Husada Jakarta ia terbaring, dilawat oleh keluarga, rekan dan handai taulan.
Perjalanan karir pelayanannya kinclong. Menjabat kemajelisan dilaluinya dengan baik, bahkan diranah Sinodal pria yang keseharian bekerja di bank ini menjabat dua periode sebagai Fungsionaris Mejlis Sinode (FMS) Bendahara di Kantor Majelis Sinode GPIB periode MS ke-17 dan MS ke-18.
Dia adalah Drs. Agus Marsudi yang pernah menjadi presbiter di Menara Kasih Bekasi dan terakhir menjadi warga jemaat GPIB Immanuel Jakarta. Di mata sang Istri, Sri Sumarmi Ningsih, Agus Marsudi adalah sosok yang teliti, dan sangat rapi dalam keseharian.
“Bapak sangat apik dalam keseharian dari mengurus pekerjaan hingga urusan berpakaian,” ungkap Sri Sumarmi Ningsih kepada Frans S. Pong dari arcus saat bincang-bincang perihal sang suami yang katanya, sang suami selagi masih sehat bisa mengendarai kendaraan dalam mata terpejam.
“Untuk pemakaman besok, Jumat 18 Februari 2022 rencana akan dilepas dari gereja Immanuel Gambir,” imbuh Sri Sumarmi Ningsih di samping peti suami tercinta.
Di dunia kerja, karir Agus Marsudi mentereng. Pernah bekerja di Bank Perkreditan. Dari sana ia dilamar Bank of Tokyo menjabat Deputy di bank asing tersebut. Pria kelahiran Malang Jawa Timur tanggal 2 Maret 1946 ini menyelesaikan Strata-1 Fakultas Ekonomi Universitas Tujuhbelas Agustus (Untag) Jakarta.
Almarhum Agus Marsudi meninggalkan seorang istri Sri Sumarmi Ningsih dan dua anak Erick Aristino dan Windy Aristy dan lima orang cucu Agustinis Putra, Erika Putra, Faith Grestiel, Eveline Sitohang dan Exel Sitohang. /fsp