BEKASI, Arcus GPIB – Berada bersama dua orang atau lebih merupakan persoalan tersendiri. Betapa tidak, ketika ada bersama dengan orang lain maka kita mulai melihat-lihat orang lain, kita mulai membanding-bandingkan dengan orang lain.
Ketika orang lain mempunyai kita tidak punya muncul iri hati sebaliknya kalau kita merasa kita punya orang lain tidak punya kita merasa bangga, sombong, membanggakan diri sendiri.
“Lebih atau kurang itu hal yang biasa saja ketika kita memandangnya dengan Iman,” kata Pdt Jan Jona Lumanauw dalam renungannya yang ke-567 di akun youtube pribadinya yang mengurai Firman Tuhan dari Yakobus 3: 16, Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
“Kita membutuhkan hikmat yang dari atas yang akan mencerahkan kita. Tuhan menciptakan kita dengan berbeda, rezeki yang berbeda. Kalau orang lain punya kita tidak terima itu. Kalau kita punya orang lain tidak punya kita belajar menghormati,” ujar KMJ GPIB Gloria Bekasi ini.
Laman idntimes.com menyebutkan, rasa iri hanya membuat kita kurang bersyukur dengan hidup yang kita jalani. Perasaan iri akan membuat kita lupa dengan begitu banyaknya kenikmatan hidup yang selama ini telah kita dapatkan.
Mungkin kita diberikan kesehatan yang baik, keluarga yang lengkap, dan juga kehidupan rumah tangga yang tenang. Cobalah untuk melihat kehidupanmu yang sebenarnya sudah cukup membuat sibuk dan berhenti memikirkan kehidupan orang lain.
Ketika kamu melihat kebahagiaan orang lain, cobalah untuk menelusuri masa lalunya atau melihat perjuangannya untuk sampai di titik yang sekarang. Mungkin dari masa lalunya kamu bisa melihat betapa keras dia berjuang dan berkorban hingga bisa menikmati indahnya hidup di masa sekarang.
Daripada merasa iri, lebih baik kamu mencontoh dan menjadikannya inspirasi untuk hidup. /fsp
