ArcusGPIB.com – Menyikapi kondisi jemaat yang mulai melakukan ibadah tatap muka, Satgas Covid-19 Sinodal GPIB melakukan sosialisasi secara daring soal peribadahan luring kepada jemaat di 3 sentra, 11/10/2021.
Tim Satgas Covid-19 Sinodal GPIB yang melakukan sosialisasi adalah Pdt Marthen Leiwakabessy, Pdt Elly Pitoy De Bell, Pnt. Tommy Masinambow, Pnt. Christ Wangkay, Dkn. Charles Simanjuntak, Pdt. Meylanni Risamasu, Stephen Suwu dan Pdt. Dewi Shinta.
Satgas Covid-19 Sinodal mengharapkan, walau keadaan sudah mulai membaik, disana-sini dirasakan terjadi penurunan jumlah yang terpapar Covid-19, namun disarankan kepada warga jemaat GPIB untuk tetap waspada dan tetap menerapkan Protokol Kesehatan.
Mengapa? Karena kemungkinan varian baru bisa saja mewabah ditambah lagi belum semua daerah mengalami penurunan yang sama dengan daerah lainnya. Jadi, harapannya walau sudah bisa melakukan ibadah tatap muka tetaplah melaksanakan aturan-aturan sebagaimana yang dianjurkan Pemerintah melalui Satgas Covid-19 Sinodal GPIB.
Ketua I Majelis Sinode Pdt Marthen Laiwakabessy meminta warga tetap waspada walau keadaan terus membaik, warga jemaat harus melakukan protokol kesehatan. Dan kepada petugas ibadah yang belum melakukan vaksin sebaiknya tidak melayani dulu, kecuali secara daring.
Hal senada disampaikan Sekretaris I MS, Pdt Elly Pitoy De Bell. Menurutnya, warga jemaat harus tetap fokus pada protokol kesehatan. “Jangan berpikir sudah melandai lalu santai,” tutur Pendeta yang aktif memberi bantuan saat-saat penanganan Isolasi mandiri di Wisma GPIB.
Mengenai tim Satgas Covid-19 di Jemaat, kata Pdt Elly, akan tetap hadir karena pandemic belum berakhir. “Setelah kami bertanya ke BNPB tugas Satgas belum berakhir. Pandemic bisa saja sampai tahun 2025,” imbuhnya.
Ketua Satgas Covid-19 Sinodal GPIB Tommy Masinambow mengatakan, pihaknya terus bekerja maksimal walau kondisi sudah melandai dan jemaat mulai melakukan ibadah tatap muka.
“Kami Satgas, bersama-sama dengan Majelis Sinode Pak Pdt Marthen dan ibu Pdt Elly Pitoy terus melakukan monitoring terhadap situasi yang ada saat jemaat melakukan ibadah luring,” tandasnya seraya mengatakan Satgas akan terus melakukan antisipasi terhadap situasi perkembangan Covid-19 di tanah air termasuk kalau saja ada yang membutuhkan isolasi mandiri.
Sebelumya, pihak Satgas Covid-19 Sinodal telah menyediakan tempat perawatan untuk isoman terhadap dari sekitar 60-an warga yang dirawat hanya ada satu yang meninggal dunia.
Untuk perayaan Natal, kata Tommy, hanya bisa dilakukan kalau berada dalam status Level I dan Level II, sebagaimana regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama baru-baru ini.
“Walau bisa melakukan ibadah tatap muka diharapkan tetap menerapkan prokes,” imbuh Tommy yang juga Ketua 1 PHMJ GPIB Paulus, Jakarta ini. /fsp