DEPOK, Arcus GPIB – Kelemahlembutannya dalam menapaki pelayanan di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) adalah ciri khas wanita kawanua ini. Justru dengan kelemahlembutan itu menjadi daya tariknya saat menyampaikan Firman Tuhan dan pelayanan-pelayanan lainnya di jemaat.
Ia adalah Pendeta Em. Carolina Hale-Montolalu, S.Th, alumni STT Jakarta 1982 yang wafat di RS Bunda Margonda pad Senin 12 Februari 2024. GPIB pun berduka meratapi kepergiannya untuk selamanya meninggalkan bahtera besar GPIB dimana ia melayani sebagai seorang pendeta.
Istri dari Pendeta Leonard Hale dan anak-anak Hanry Erici Immanuel Hale, Carlo Arlo Yohanes Hale, Irene Catrin Shalomnite Hale dan 3 orang cucu ini pernah menjabat KMJ GPIB Eirene Jakarta Utara, KMJ GPIB Zebaoth Bogor, KMJ Immanuel Depok, KMJ di GPIB Bukit Kasih Surabaya, KMJ Kharis Jakarta Timur, KMJ Anugerah Jakarta Pusat, KMJ Kelapa Dua Depok, dan KMJ GPIB Gideon Depok.
Ketua Umum Majelis Sinode GPIB Pendeta Drs. Paulus K. Rumambi, M.Si di GPIB Immanuel Depok saat melepas almarhumah untuk dimakamkan 15 Februari 2023 mengingatkan kepada keluarga bahwa cinta itu adalah kerelaan melepas orang-orang yang disayang.
”Kita tahu bahwa cinta itu dua sisi yang berbeda. Satu sisi gelak tawa tapi disiiisi lainnya disebelahnya adalah kesedihan. Cinta bukan saja mendekap tapi juga harus rela melepas. Cinta bukan hanya menatap aku cinta padamu, melainkan juga meratap mengapa engkau meninggalkan aku,” kata Pendeta Rumambi.
Menurutnya, di kayu salib Yesus meratap Eloi eloi Lama Sabaktani, Allahmu, allahku mengapa Engkau Meninggalkan Aku. Ini adalah penderitaan Yesus yang paling top, paling dalam dan paling mendasar. Dicambuk, dipaku Dia tidak mengeluh. Dia berteriak saat Allah meninggalkannya.
“Hari kematian kita adalah hari perkawinan dengan Sang Kristus Sang Anak Domba Allah. Dan dari sinilah kita yakini bahwa kekasih kita Yesus Kristus. Almarhumah Caroline Montolalu telah bersatu dengan Kristus Yesus di dalam kerajaan sorga dan ini bukan semoga tapi iman percaya kita mengatakan Ya dan Pasti,” imbuh Rumambi menutup khotbahnya.
Sekretaris Umum MS GPIB Pendeta Elly D. Pitoy De Bell dalam sambutannya mengatakan, Pendeta Caroline telah menyelesaikan tugasnya sebagai pendeta organik ditengah gumul dan juangnya memberikan kemampuan kepada keluarga untuk bisa menerima yang terbaik yang Tuhan berikan.
“Dan tentunya doa kami bagi Pendeta Leo agar terus melanjutkan karya Tuhan sekalipun dalam kondisi yang demikian. Harapan kami Pak Leo tetap adal dalam perlindungan Tuhan dan ditopang oleh anak-anak menantu dan cucu,” tutur Pendeta Elly.
Dikatakan, GPIB dalam bulan Februari mengalami dukasita atas kematian rekan-rekan sepelayanan dan terus berjuang untuk melayani dimanapun Tuhan utus.
“Apapun yang kita kerjakan teruslah memuliakan Tuhan karena Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. /fsp