Home / Obituari

Selasa, 16 April 2024 - 11:56 WIB

Aktivis Pelkes Henny Urai Wafat, Pdt. Elly Pitoy: “Ia Spirit Besar”

 

JAKARTA, Arcus GPIB – Di lingkup sinodal, Penatua Henny Fredrika Uray Rantung tak asing lagi. Ia aktif dalam pelayanan-pelayanan di Departemen Pelayanan dan Kesaksian (Pelkes) GPIB. Henny beberapa kali bertandang ke pos-pos Pelkes dan mengikuti Persidangan Sinode Tahunan.

Di GPIB Nazareth Jakarta, perempuan kelahiran Poso 27Februari 1060 ini aktif sebagai Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ). Kontribusinya dalam pelayanan sangat dirasakan tidak hanya dilingkup GPIB Nazareth tapi juga sinodal.

Wafat 8 April 2024 pukul 20.25 wib di RS Persahabatan Jakarta menghentikan langkah manis pelayanan istri dari Kiyoshi Urai (Alm) diranah GPIB. Tangis karena duka ditinggal atas kematiannya menghatarkannya ke pangkuan Allah sang Pencipta, Tuhannya.

Sekretaris Umum Majelis Sinode, Pendeta Elly D. Pitoy De Bell, S.Th pada Ibadah pelepasan di GPIB Nazareth 10 April 2024 mengatakan, peran Henny Urai saat di Departemen Pelkes sangat dirasakan tidak hanya bagi lingkup sinodal.

“Kebersamaan kami dengan Ibu Henny Urai di Departemen Pelkes masuk ke Pos-pos Pelkes menjadi bagian tersendiri. Ibu Henny menjadi spirit besar, setiap kali kami bicara tentang jemaat-jemaat di Pos Pelkes beliau katakan saya akan kembali ke jemaat dan membicarakan  supaya jemaat di pos pelkes tetap menjadi perhatian besar bagi GPIB,” kata Pendeta Elly.

Baca juga  GPIB Berdukacita, Pendeta Emeritus G.J.H. Lantu, M.Th Wafat

Di mata Pendeta Elly, Henny Urai, ibu dari anak Susan Sabitha, adalah sosok pemerhati yang baik terhadap keberlangsungan pelayanan di Pos-pos Pelkes yang tersebar cukup banyak dan membutuhkan perhatian.

”Kami berjumpa dengan ibu Henny di Mupel Jakata Timur, beliau terus berjuang secara khusus hadir dan menyuarakan kondisi pelayanan bersama GPIB khususnya Pos Pelkes,” tutur Pendeta Elly.

Tidak sampai disitu, kata Pendeta Elly, sosok Henny Urai saat berada di Pos Pelkes cukup pandai meracik menu dengan keterbatasan bumbu untuk disantap bersama dengan tim Pelkes.

“Dengan kemampuan beliau kalau di Pos Pelkes apa yang ada dikelola menjadi konsumsi bagi kami semua. Dari makan pagi hingga makan malam itu buah tangan dari ibu Henny,” imbuh Pendeta Elly.

Baca juga  Tangis Duka Melepas Kepergian Pdt. Roberth William Maarthin

Dalam khotbahnya, Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Nazareth, Pendeta Jacoba Marlene Joseph, M.Th mengatakan, Tuhan sangat mempersiapkan hidup dan kematian hamba-Nya, Henny Urai. Itu dapat dilihat dari doa-doa yang dipanjatkan rekan dan handai taulan yang datang mendoakan.

”Ada cara yang unik, Tuhan sungguh-sungguh mempersiapkannya untuk mengatakannya bahwa “Ini Anak Milik-Ku”. Banyak doa-doa yang dipanjatkan untuk ibu Henny dipenghujung perjalanan hidupnya. Dalam hidup ibu Henny saya pikir luar biasa,” kata Pendeta Merlene.

Dikatakan, pemeliharaan Allah sangat berkuasa atas kehidupan manusia. Untuk segala sesuatu ada ada masanya, untuk apapun dibawa langit ada waktunya, ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam.

Bicara kematian bukan dokter yang menentukan, bukan alat medis yang memutuskan. Orang yang hidup di dalam Tuhan akan mengatakan dunia ini adalah terminal untuk melangkah ke bagian selanjutnya di mana Tuhan ada menjemput. /fsp

Share :

Baca Juga

Obituari

GPIB Kembali Berdukacita, Bendahara I Pnt. Victor Pangkerego Wafat

Obituari

Alm. Pnt. Victor Pangkerego Dimakamkan, Pdt. P.K Rumambi: “Jadikan Kematian Sebagai Pendamping”

Misioner

Pemimpin Harus Orang yang Pas, Jangan Memaksakan Diri

Obituari

Pengacara Djongga Simamora, S.H Wafat, Dua Kali Memenangkan GPIB Obor Banten

Obituari

Terdaftar Di GPIB Eben Haezer Surabaya, Selamat Jalan Prof Sahetapy

Obituari

Rajin Bermasyarakat, Sering Disapa Sebagai Pendeta, Alberth Mantong Aktif Bangun Gereja

Misioner

Sosok Baik Hati Daniel Alfred Sabandar Wafat, Ia Wafat Di Dalam Tuhan

Obituari

Pdt. Luisye Engeline Wemay-Pattinama Wafat, Sosok Lemah Lembut