JAKARTA, Arcus GPIB – Ketua Umum Majelis Pdt. Drs. Paulus Kariso Rumambi, M.Si mencapai usia 60 thn. Tidak ada Perayaan yang mewah ditampakkan suami dari Maylani Rumambi ini. Kesederhanaan yang kuat sangat dirasakan ketika dilakukan doa syukur di ruang ibadah Kantor Majelis Sinode Jumat (01/07).
“Kami 30 tahun berumah tangga, Bapak (Pdt. Paulus Kariso Rumambi) memang tidak pernah merayakan ulang tahunnya,” ungkap Maylani Rumambi seraya mengatakan ia akan meluncurkan buku berkisah soal bagaimana menjadi istri pendeta.
Dalam ibadah Karyawan Kantor Majelis Sinode yang dirangkai HUT ke-60 thn tersebut hanya ada sebuah tumpeng. Tidak ada pesta-pesta besar atau akan besar. Yang hadir dalam Doa Syukur tersebut hanya Fungsionaris Majelis Sinode dan Karyawan Majelis Sinode yang menyanyikan satu pujian.
Pelayan Firman dalam ibadah tersebut, Pdt. Elly D. Pitoy De Bell Sekretaris Umum Majelis Sinode mengurai Firman Tuhan dari Ratapan 3: 21 – 25. Kepada Pdt. P.K. Rumambi yang merayakan HUT 60 thn mengatakan, cinta punya punya banyak definsi.
“Mereka yang berusia 60 thn itu ada diusia paruh baya akan menghargai nilai-nilai hidup baik dengan keluarga, teman dan orang lain,” tutur wanita yang pernah menjabat KMJ GPIB Horeb DKI Jakarta ini.
Kepada Karayawan Kantor Majelis Sinode Pdt. Elly memberi semangat dalam melakukan kerja sehari–hari.
“Jangan pernah kita pernah membuat pemisahan, ini sebuah kesatuan. Kita berkerja karena profesionalisme kita,” tuturnya.
Menurutnya, hidup setiap hari harus terus diperbaharui dengan rencana-rencana yang ada dan melakukan kerja-kerja sebagaimana kerja profesionalisme bukan sebagai orang yang gagal.
“Selalu baru tiap hari. Kita bangun dengan rencana-rencana atau biasa saja. Kalau masih seperti biasa saja kita masuk pada kompetensi tetap terpuruk dalam kehidupan sebagai orang yang gagal. Minta dikasihani, dan minta untuk diperhatikan,” kata Pdt. Elly seraya menyebutkan bahwa yang selalu baru setiap pagi itu adalah rahmat dan kasih setia Tuhan. /fsp