Home / GPIB Siana

Minggu, 29 Desember 2024 - 10:43 WIB

Presbiter Frans P. Papilaya: “Merayakan HUT Itu Peristiwa Istimewa”

Dkn. Vicora Tulende, kanan, bersama anak, mantu dan cucu-cucu di ibadah syukur perayaan HUT di Harris Convention Hotel.

Dkn. Vicora Tulende, kanan, bersama anak, mantu dan cucu-cucu di ibadah syukur perayaan HUT di Harris Convention Hotel.

MERAYAKAN hari ulang tahun kelahiran bukan semata-mata hanya sebagai suatu peristiwa pertambahan usia dalam kehidupan  seseorang, akan  tetapi  merupakan suatu peristiwa istimewa.

Bagi Presbiter GPIB Harapan Kasih Bekasi, Frans P. Palilaya, HUT kelahiran adalah momen spesial, dimana didalamnya ada perenungan diri tentang peristiwa yang telah dilalui  dan sekaligus mensyukuri akan kebaikan dan  pemeliharaan  Kasih Tuhan yang boleh  dialami sepanjang  kehidupan selama satu tahun yang lalu.

Presbiter GPIB Harapan Kasih Bekasi, Frans P. Palilaya saat menyampaikan sambutannya.

Undangan, mitra dan rekan antusias merayakan syukur HUT Vicora Tulende.

Mengapa demikian, tanya Frans saat menyampaikan sambutannya di ibadah syukur HUT ke-60 Diaken Vicora Tulende yang digelar di Harris Convention Hotel Bekasi, Sabtu (28/12/2024).

Vicora Tulende selain sebagai Presbiter di GPIB Harapan Kasih Bekasi, Vicora juga aktif dalam pelayanan di Dept. Pelkes sebagai Bendahara. Ia juga pernah menjabat Ketua Dewan PKP.

Lanjut disampaikan Frans, merayakan HUT kelahiran adalah saat-saat untuk bisa berefleksi akan kehidupan yang telah dilewati bersama Tuhan.

”Sebab  kita menyadari bahwa didalam perjalanan kehidupan setiap orang percaya  tidaklah terlepas dari kepelbagaian persoalan hidup baik itu peristiwa-peristiwa yang mendatangkan kebaikkan,  sukacita  maupun sebaliknya,” kata Frans.

Baca juga  Tekun Menata Bisnis, Marla Elisabeth Pengusaha UMKM Disarankan Bergabung di JakPreneur

Menurutnya, kehidupan manusia didunia ini dapat digambarkan atau dianalogikan seperti roda yang berputar kadang berada  dibawa dan juga  kadang berada diatas.

Usia 60, kata Frans, harus disyukuri dimana usia 60 bagi GPIB adalah usia untuk memasuki kelompok Pelayanan Kategorial PKLU.

”Sesuai ketetapan tentang klasifikasi usia di lingkungan  GPIB sudah  tergolong  sebagai “Jemaat Senior” masuk dalam  kelompok Pelayanan Kategorial PKLU atau disebut “usia bersinar”. Hal ini merupakan kebanggaan untuk di syukuri oleh kita semua,” kata Frans.

Disampaikan, tidak ada hadiah istimewa yang dapat di berikan selain pesan  Firman Tuhan sebagai hadiah yang terindah dari Kitab Amsal 3 : 5-6 yang menyatakan:

“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”   …

Artinya, berserahlah dan tetap mengandalkan Kasih pemeliharaan Tuhan dalam setiap  hari-hari kehidupan, yang terbentang didepan dan janganlah mengandalkan kepada pengertian dan kekuatan diri sendiri akan tetapi  tetap setia berpengharapan hanya kepada Tuhan.

Baca juga  GPIB Terus Merespon, Sekum Pdt. Elly Pitoy: Digitalisasi Seperti Air Menetes

Hadirlah ditengah-tengah kehidupan  keluarga sebagai sombar dan menjadi teladan bagi anak-anak, Nino dan Iren serta kedua cucu tercinta Lingkan dan Tian dan  juga  ditengah-tengah keluarga besar Van der Muur-Tulende.

Dalam kesempatan itu, Pendeta Jeffrey mengatakan, siapapun dia pasti punya masalah dan pergumulan yang dihadapi. Tapi percayalah, Tuhan ada bagi setiap orang yang mempecayakan hidupnya di tangan Tuhan.

”Kita semua pasti menghadapi tantangan dan pergumulan hidup masing-masing. Ada banyak tantangan dan pergumulan yang kita hadapi, tetapi Tuhan yang penuh kekuasaan menjadikan kita beroleh kekuatan,” tandas Pendeta Jeffrey.

Mengurai Firman Tuhan dari Mazmur 28: 7, dalam menghadapi tantangan dan pergumulan itu, katanya, Tuhan menjadi perisai bagi dan memampukan menjalani hari-hari hingga dipenghujung tahun 2024 ini memasuki Tahun Anugerah Tuhan dan tahun yang baru di 2025.

”Tuhan kekuatan kita, Tuhanlah perisai kita, itulah pengharapan kita selanjutna menjalani perjalanan  hidup kedepan,” kata Pendeta Jeffrey memberi pengharapan.

”Refleksi iman ibu Vicora, anak Nino dan Iren serta cucu bahwa mereka mempertaruhkan kehidupan dan percaya kepada Tuhan didalam Yesus Kristus. Percaya itu menggantungkan hidup sepenuhnaya kepada Tuhan,” tuturnya.

Frans S. Pong, Redaktur Arcus GPIB

Share :

Baca Juga

GPIB Siana

TOKOH Gereja: Setahun Ditinggal Pdt. Rufi Waney, Sosok Khas Khotbah Serial

GPIB Siana

Panitia Natal 2024 GPIB Paulus Donasi Rp.160,8 Juta Ke Yayasan Kanker

GPIB Siana

Manusia dan Dunianya: Benarkah Dunia Ini Milik Manusia?

GPIB Siana

Bolehkah Gereja Berbisnis? Mari, Simak Kata Pendeta P. K. Rumambi

GPIB Siana

Mupel Bali-NTB Serahkan Tanda Kasih Atas Wafatya Istri Pdt. Abraham Supriyono

GPIB Siana

Majelis Sinode Terima Sertifikat BPJS Ketenagakerjaan, Pdt P.K. Rumambi: Ini Nilai Tambah

GPIB Siana

Pdt. Peggy: Andalkan Tuhan, Pdt. Hendra: Jangan Dikit-dikit Kepeng

GPIB Siana

Ketua Umum MS GPIB Pdt P.K. Rumambi: Tidak Mudah Menata Keekonomian Gereja