Home / GPIB Siana

Sabtu, 2 April 2022 - 13:11 WIB

Netizen Soal Metaverse: Is GPIB Ready? Harus Siap Beradaptasi Dengan Hi-Tech

Foto: Raily News

Foto: Raily News

JAKARTA, Arcus GPIB – Artikel berjudul “Tuhan Ada Di Metaverse, Prof. Richardus Eko Indrajit: Metaverse Memperkaya Bukan untuk…” cukup mendapat respon baik dari netizen yang membaca berita tersebut.

Sebagaimana diketahui artikel menyoroti soal metaverse dari aspek teologis yang dipaparkan oleh Prof. Richardus Eko Indrajid, M.Sc., MBA., MA.,M.Phil.,M.Si pakar IT yang akrab disapa Prof. Eko yang kini mendalami Meteverse dari Aspek Teologis.

Tak ayal dari paparan menarik yang disampaikan alumnus Harvard University bidang studi Applied Computer Science tersebut mendapat komentar dari netizen yang juga Penatua di GPIB Zebaoth Bogor, Pnt. Jonner Hutajulu. Menurut Jonner: Metaverse adalah lompatan kemajuan teknologi.

Baca juga  “Kita Perlu Topangan Isteri, Suami, Anak, Cucu, Teman atau Saudara Seiman Berdoa Bersama”

Hanya saja, kata Jonner, bagaimana Gereja mempersiapkan diri utk melakukan pelayanan dimasa mendatang harus dipersiapkan dari mulai sekarang. “Is GPIB ready,” tandasnya, yang dijawab netizen lainnya: Harus siap dan mulai beradaptasi dengan hi-tech.

Menurut Prof. Eko, hadirnya metaverse bukan untuk menggantakan tatanan yang sudah ada, tetapi lebih kepada penambahan-penampahan yang sifatnya memperkaya tatanan atau model yang sudah ada. “Jadi bukan utuk menggantikan tetapi untuk memperkaya. Itu juga disampaikan oleh pembuatnya termasuk Mark Zuckerberg,” tandas Prof. Eko.

Baca juga  Layani Tuhan Dengan Motivasi yang Benar, Utamakan Kebaikan Bersama

Jadi metaverse itu adalah virtual reality dan augmented reality yang diperkaya, realitas yang ditambahkan. Contohnya, dengan mata biasa bisa melihat ada bunga mawar didepan, tapi kalau dilihat dengan kacamata khusus, bisa melihat penambahan informasi yang menyertai bunga mawar tersebut. Jadi realitasnya ada dengan penambahan informasi digital.

Untuk pendidikan manfaat metaverse akan enambahkan kekurangan-kekurangan yang ada dalam lembaga Pendidikan, memberikan alternatif baru terhadap hal-hal yang tidak bisa dilakukan untuk proses belajar mengajar. /fsp

 

Share :

Baca Juga

GPIB Siana

Tujuh Narabina Bicara Dalam Pembinaan Madya Pendeta, Ada Prof. Dr. John Titaley

GPIB Siana

Membawa Si Buah Hati Di PST Salatiga, Apa Kata Sang Ibu Soal Keluarga Kristen?

GPIB Siana

GPIB Terus Merespon, Sekum Pdt. Elly Pitoy: Digitalisasi Seperti Air Menetes

GPIB Siana

Belajar dari GPM yang Punya BUMG, GMIT Punya BPR, GMIM Punya Kampus

GPIB Siana

Liputan Talk Show PKB GPIB Filadelfia: “Pelayanan Bukan Sekedar Jargon”

GPIB Siana

Antusias Pecatur Ikut Turnamen Catur Cepat Di GPIB Immanuel Jakarta

GPIB Siana

Panitia Pelaksana Rakerdal PEG GPIB ”Gelar Ibadah Syukur”

GPIB Siana

Kepedulian Sunarwan Patianom untuk Pendeta-Pendeta GPIB