Home / GPIB Siana

Senin, 7 Maret 2022 - 13:25 WIB

Generation Gap Selalu Ada, Menkumham Yasonna Laoly: Gareja Harus Berperan Lebih Baik

Menteri Hukum dan HAM, Prof. Yasonna H. Laoly, Ph.D. bersama Ketua Majelis Sinode Pdt. Drs. Paulus Kariso Rumambi, M.Si, Sekretaris Umum Pdt. Elly Pitoy De Bell dan Ketua Panitia Pnt. Irjen Pol (Purn) Alex Mandalika saat membuka PST 2022.

Menteri Hukum dan HAM, Prof. Yasonna H. Laoly, Ph.D. bersama Ketua Majelis Sinode Pdt. Drs. Paulus Kariso Rumambi, M.Si, Sekretaris Umum Pdt. Elly Pitoy De Bell dan Ketua Panitia Pnt. Irjen Pol (Purn) Alex Mandalika saat membuka PST 2022.

JAKARTA, Arcus GPIB – Menteri Hukum dan HAM, Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, SH, M.Sc., Ph.D. sangat peduli terhadap gap antara kaum milenial dan kelompok babyboomers. Untuk itu kata, Yasonna gereja harus aktif melalukan  edukasi terhadap warganya agar kesenjangan bisa teratasi.

Fungsionaris Majelis Sinode GPIB bersama Menkumham Yasonna Laoly.

“Saya berharap gereja menyampaikan pesan-pesan bagaimana menggunakan teknologi digital, betul-betul menggunakan Bahasa-bahasa yang baik, gereja harus menyampaikan pesan-pesan yang baik,” kata Yasonna Laoly didampingi Ketua Majelis Sinode Pdt. Drs. Paulus Kariso Rumambi, M.Si menjawab pertanyaan arcusgpib.com usai membuka Persidangan Sinode Tahunan (PST) 2022 di Hotel Aryaduta Jakarta, 7 Maret 2022.

Yang penting, kata Yasonna, saat ini adalah bagaimana gereja peduli pada perkembangan dunia digital yang semakin pesat, semakin cepat. Dalam konteks ini generasi muda dapat membantu gereja bersama-sama dengan kaun generasi tua untuk meningkatkan pelayanan gereja menggunakan teknologi digital.

Baca juga  Selangkah Lagi Pdt. Sylvana Maria Apituley, M.Th Jabat Komisioner KPAI

Soal ada gap antara milenial dan orang tua, Menkumham Yasonna mengakui selalu saja ada gap antara anak muda dengan orangtua. “Itu sejak dulu. Dulu kita juga merasakan selalu ada gap antara anak muda dengan orangtua, generation gap, namanya,” tuturnya.

“Disinilah dituntut kemapuan kita mendakatkan semua stakeholder yang ada. Bahkan sekolah-sekolah minggu juga harus mulai juga kita ajar. Anak-anak sekarang juga sehari-hari juga menggunakan smartphone, laptop dll belajar online,” tandas Yasonna.

Baca juga  Lima Buku Hasil Persidangan Sinode XXI Sudah Dapat Diperoleh, Silakan Pesan

Maka dalam konterks belajar online untuk mencegah interaksi yang kaku antara manusia, gereja harus mulai memikirkan satu strategi sehingga anak-anak gereja juga masyarakat dengan teknologi digital ini tidak ada social distance dalam kehidupan sehari-harinya. Jadi inilah peran gereja melihat, perkembangan teknologi digital ini.

“Mengenai kerukunan beragama di era digital ini, sangat penting. Sehingga yang kita keluarkan dalam pesan-pesan dalam dunia digital adalah pesan-pesan kehidupan harmonis, kebinekaan, menjaaga kesatuan bangsa sangat penting,” imbuh Yasonna.

Sebagaimana diketahui pelaksana PST 2022 adalah Mupel Jakarta Timur yang diselenggarakan  di Hotel Aryaduta Jakarta tanggal 7 s/d 9 Maret 2022 dengan Ketua Panitia Pnt. Alex Mandalika. /fsp/Den

Share :

Baca Juga

GPIB Siana

Sesi Bina Menyenangkan Hati Tuhan GPIB Menara Kasih, Pdt. Adri Samsudin: Luar Biasa

GPIB Siana

Pdt. Semuel Karinda Minta  Diaken Penatua Tulus, Pnt. Harli Sibarani: Totalitas

GPIB Siana

Di Muara Gembong, Menyatu Dalam Gerak Peduli Lingkungan dan Masyarakat

GPIB Siana

Konven Pendeta dan PST 2023 Medan: Perhelatan Secara Digital, Tanpa Meja

GPIB Siana

Omicron Terkonfimasi Di Indonesia, Ketua Satgas Tommy Masinambow: Tingkatkan Kewaspadaan

GPIB Siana

Dari Festival Toleransi, Henny Supolo: “Agama Lokal Tidak Ekspansif”

GPIB Siana

Mengapa kita Harus Berdoa, Ini Pesan-pesan Netizen

GPIB Siana

Simulasi Lanjutan Persidangan Sinode XXI, Untuk Membiasakan Peserta