ArcusGPIB.com – Muda, ceria dan bersahaja sosok ini. Dilingkup Sinodal GPIB pasti mengenalnya. Sedikit bicara banyak kesibukan itulah keseharian lelaki yang menjabat Bendahara I Majelis sinode GPIB periode 2015-2020 ini.
Bagi Pnt. Edy Maulana Soei Ndoen S.E ini bekerja adalah pelayanan yang dipercayakan Allah Bapa sang pencipta langit dan bumi ini. Karenanya, irama hidupnya adalah hari-hari bagaimana melayani dimana Tuhan menempatkannya.
Langkahnya pasti mengikuti aturan main di Tata Gereja. Apalagi bidang yang dipercayakan kepadanya cukup urgent bagi sebuah organisasi keagamaan terbesar di Indonesia dengan jumlah jemaat 326 yang tersebar di hampir seluruh Indonesia.
“Posisi Bendahara I itu bagaimana harus bekerja cepat tapi juga perlu kehati-hatian,” ungkap Penatua Edy yang juga akan ikut dalam kontestasi Persidangan Sinode XXI untuk posisi Bendahara Umum.
Mantan Direktur di PT Sumber Cipta Karya Bakti, yang bergerak di bidang Valve & Brass Products, kelahiran Jakarta 18 Mei 1964 ini cukup lugas jika saja harus berhadapan dengan berbagai persoalan dalam hal keuangan di Majelis Sinode. Ia bisa tampil luwes menyelesaikan berbagai persoalan termasuk jika saja menyangkut keuangan pendeta-pendeta atau jemaat di Pos Pelkes yang masih dalam penanganan Majelis Sinode.
“Semua harus bisa diselesaikan. Jangan ada yang merasa diabaikan, apalagi bisa menyangkut soal keuangan harus benar-benar diselesaikan dengan baik,” tutur Edy yang cukup aktif melibatkan diri dalam membantu penanganan Covid-19 di Kantor Majelis Sinode.
“Sekarang saya mendirikan usaha secara mandiri bergerak di bidang property. Usaha ini sudah saya galang sejak 2013 sampai sekarang,” ujar Presbiter di GPIB Jemaat Pancoran Rahmat Depok ini, yang pada tahun 1999-2002 menjabat Ketua 4. /tat