Home / Misioner

Rabu, 2 Agustus 2023 - 11:34 WIB

Menata Perbedaan Di Jemaat, Pdt. Adriano Wangkay: Lihat Sebagai Karunia Tuhan

Pdt. Adriano Wangkay, Katua Sub Bidang Organisasi Dept. Inforkom dan Litbang GPIB.

Pdt. Adriano Wangkay, Katua Sub Bidang Organisasi Dept. Inforkom dan Litbang GPIB.

 JAKARTA, Arcus GPIB – Membangun kebersaamaan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, realitas anggota yang beragam latar belakang atau kepentingan apapun bentuk perbedaannya mestinya dilihat sebagai kekayaan karunia dari Tuhan.

Demikian penegasan Pendeta Adriano Wangkay, Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Trinitas Jakarta saat berbicara dalam ibadah Persekutuan Kaum Bapak (PKB) GPIB Horeb Jakarta, dalam rangka memperingati HUT Pelkat GPIB ke-42, Sabtu 29 Juli 2023 yang disiarkan secara daring dari channel GPIB Horeb.

Menurut Pendeta Adriano mengurai Firman Tuhan dari Kisah Para Rasul 2: 41 – 47 perbedaan itu karunia Tuhan yang harus ditata untuk memuliakan Tuhan. Pelayanan tidak terpusat pada diri atau kelompok melainkan pada Misio Dei, atau misi Allah.

“Bagaimana menata atau mengatur kebersamaan dengan segala perbedaan itulah perlu organisasi,” ungkap Pendeta Adriano yang juga Ketua Subbid Organisasi Departemen Inforkom dan Litbang GPIB ini.

Baca juga  Morning Call & Night Call Tayang Lagi, Deddy Therik: Sudah Ada Komunikasi

Rasul Paulus menegaskan pentingnya dua hal mendasar, yakni Sopan dan Teratur (1 korintus 14: 40) dalam konteks mengatur dan menata persekutuan irang percaya dengan tujuan supaya nama Tuhan Yesus dipuji dan dimuliakan (Yohanes 20: 31).

Persekutuan orang banyak dan beragam itu tetap sehat, bergerak dan tulus itu terjadi karena menyadari tugas utama adalah melayani dan bersaksi bagi Tuhan Yesus.

Dialah pemersatu, pemicu orang tunduk bukan kepada kehendak dirinya dan bukan juga pada orang lain atas nama kepentingan pribadi atau kelompok, tetapi Yesus Kristus yang diberitakan oleh Petrus.

Pemberitaan Petrus itu diterima, direspons dan dihayati dalam kebersamaan, hidup bersama secara setara dan itulah yang menyebabkan semangat kebersamaan membuahkan berkat secara eksternal, yakni disukai semua orang dan jumlah pun secara kuantitatif bertumbuh semakin banyak.

Baca juga  Dosa Jadi Penghalang, Pdt Jan Jona Lumanauw: Mari Percaya Kristus, Maka Keselamatan Jadi  Bagianmu

Jadi, kata Adriano, persepsi yang perlu dibangun adalah bagaimana semua orang tunduk pada satu pengakuan terhadap Yesus Kristus Sang Pemersatu itu dan bukan pada kepentingan diri atau kelompok.

“Jika kita semua anggota PKB sama pengakuan dan keyakinannya pada Yesus Kristus, maka tidaklah mungkin ekspresi sikapnya berbeda-beda,” tutur Adriano yang juga menjelaskan Apa itu Tata Gereja GPIB.

Dikatakan, Organisasi atau Persekutuan, dua hal ini sama pentingnya dan tidak terpisah, Mengapa? Karena keduanya terkait satu sama lain.  Masalah organisasi tidak bisa lepas dari pelayanan, apalagi kalau  berbicara dalam konteks Gereja. Demikian pula pelayanan tidak bisa dilepaskan dari persoalan organisasi. Keduanya saling menunjang dan saling melengkapi. /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

BAKTI SOSIAL GPI dan Dept. Pelkes GPIB Bakal Rambah Ambon

Misioner

Presiden Jokowi Kunjungi GPIB Zebaoth Saat Ibadah Natal

GPIB Siana

Besok, Pertemuan Pra PST GPIB 2024 Kembali Digelar Mohon Kehadirannya

Misioner

BERLABUH Dalam Kebaikan Tuhan Tidak Selalu Masuk Akal: IA Setia

Misioner

Tuhan Ada Di Metaverse, Prof. Richardus Eko Indrajit: Metaverse Memperkaya Bukan untuk…

Misioner

Wow,…Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang, Wakil Asia dalam Presidium WCC

Misioner

Memaknai Kenaikan Yesus Ke Surga, Sekum Pdt. Elly De Bell: Ada “Power”

Misioner

“Andalkan Tuhan, Maka Kepemimpinanmu Mendatangkan Damai Sejahtera”