JAKARTA, Arcus GPIB – Perannya di Departemen Germasa sangat dirasakan hamba-hamba Tuhan. Event-event besar Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) ia selalu hadir melakukan supporting agar semua berjalan baik.
Tak heran mendengar kepergiannya meninggalkan dunia ini GPIB sangat merasakan dukacita yang mendalam, khususnya Departemen Germasa GPIB yang diketuai Penatua Alex Mandalika.

Almh. Norry Margaretha Mangindaan Paruntu bersama mitranya di Dept. Germasa GPIB.
Ia adalah Norry Margaretha Mangindaan Paruntu yang lahir pada 18 Juli 1952 meninggal dunia di Jakarta pada 27 September 2024 membuat semua larut dalam duka mendalam. Menjadi berkat bagi sesama sangat dirasakan atas kehadirannya dimana pun sebuah acara Germasa diadakan.
Istri dari Laksda TNI (Purn) Robert Mangindaan seakan tak pernah lelah saat mengurus sebuah event di Germasa, baik yang diadakan di Jakarta ataupun di luar Jakarta. Kecerdasannya menata sebuah acara selalu menghasilkan kerja tuntas.
Kepergiannya meninggalkan anak/mantu Olav dan Rossy, Oona dan Jimmy, cucu-cucu Nathanael Pandie, Pascal Pandie, Marianna Pandie, Pippa, Isabelle Mangindaa dan ruben Mangindaan.

Almh. Norry Margaretha Mangindaan Paruntu diantara Pendeta-pendeta GPIB dalam suatu kegiatan Germasa.
Kedekatannya dengan Pendeta-pendeta membuat Hamba-hamba Tuhan di GPIB sangat merasakan kehadirananya Ketika ia hadir menata sebuah event.
“Kita memanggilnya dengan sebutan Mama Ani. Wujud kedekatan dan rasa terima kasih atas kepedulian beliau bagi peserta POK. Ahhhh beliau sudah pergi. Tuhan menyambut Mama Ani di Sorga baka. Turut berduka,” kata Pendeta Claudia Joseph dalam pesan WhatApps di grup Ang. 1 2023.
Sementara kata Pendeta Baril Panggabean, sosok Norry Mangindaan adalah sosok yang berdedikasi tinggi. “Beliau sosok yang humble, berdedikasi tinggi, setia melayani, dan dekat dengan semua kita,” tutur Baril.
Sebagaimana diketahui Norry Mangindaan meninggal dunia karena sakit yang diderita. /fsp