BALI, Arcus GPIB – Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) punya aturan main yang disebut Tata Gereja. Artinya, segala hal diatur didalamnya, detil yang diputuskan dan ditetapkan melalui persidangan gerejawi.
Karena itu, Sosialisasi penting dilakukan agar aturan main jemaat yang tersebar di 26 Provinsi ini benar-benar mendarat dan dimengerti dalam menjalankan roda pelayanan. Menyikapi hal tersebut Mupel Bali-NTB mengadakan Sosialisasi Tata Gereja & Kepegawaian GPIB-PPMJ di New Sunari Hotel Lovina Singaraja, 2 -3 Juni 2023.
Narabina Sosialisasi itu Ketua V Majelis Sinode GPIB Penatua Robynson L. Wekes yang akrab disapa Robby Wekes mengatakan, tujuan dari diadakannya Tata Gereja untuk memelihara kehidupan warga Gereja sesuai dengan kehendak Allah dan menata dan mengatur seluruh fungsi warga gereja dalam persekutuan.
Dari Tata Gereja tersebut, kata Wekes, juga untuk menjamin keharmonisan dalam hal bekerja sama, berinteraksi dan beraksi. Menjamin pemberdayaan sumber daya gereja agar dapat menunjang dan mendukung pelaksanaan dan penyelenggaraan Misi Kristus serta menjaga kemurnian Pemberitaan dan Pengajaran Gereja sesuai dengan Injil Kristus dan pengajaran para rasul.
Juga, dalam Tata Gereja diatur bagaimana melakukan dan mengadakan penggembalaan terhadap presbiter dan warga gereja dalam berbagai situasi-kondisi sulit yang dihadapinya.
Ketua BP. Mupel GPIB Bali – NTB Pendeta Antonius T. Salawane mengatakan, kegiatan sosialisasi diikuti oleh Pendeta/Ketua Majelis Jemaat, Ketua V, BPPM dan Sekretaris PHMJ serta satu orang pegawai dari sembilan jemaat yang ada di Mupel GPIB Bali-NTB.
Menurutnya, kegiatan sosialisasi masuk dalam Program Kerja dan Anggaran (PKA) 2023-2024 Mupel GPIB Bali-NTB, bidang Inforkom-Litbang.
Selama dua hari peserta Sosialisasj membahas Tata Gereja hasil PS XXI Tahun 2021, Peraturan No. 10A, serta Kepegawaian dan PPMJ. Para peserta juga dibagi dalam kelompok untuk memberi masukan kepada panitia materi Tata Gereja dalam PSR mendatang.
“Kegiatan Sosialisasi ini dirasa sangat bermanfaat bagi peserta dalam menjalankan roda organisasi dan pelayanan,” tutur Salawane.
Dalam kesempatan sama, Penatua Harun Matindas, Ketua V BP. Mupel GPIB Bali – NTB mengatakan, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi peserta.
“Terima kasih untuk narabina Bapak Robynson Wekes, Ketua V MS. Tim Kerja yang membuat kegiatan ini sangat efektif, Jemaat “Pniel” Singaraja Bali yang telah men-support kegiatan ini. Tuhan memberkati pelayanan kita bersama,” imbuhnya.
Penatua R. J. Vence Sanger, Sekretaris BP. Mupel GPIB Bali-NTB mengatakan, prinsip dasar sebagai Presbiter GPIB haruslah Taat Azas dalm ber-GPIB. Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Tata Gereja, Kepegawaian GPIB, PPMJ di wilayah Musyawarah Pelayanan GPIB Bali-NTB ini sangatlah bermanfaat bagi peserta.
“Tuhan Yesus Kepala Gereja Memberkati GPIB di NKRI,” tandas Sanger.
Penatua Perry Markus, Sekretaris PHMJ Jemaat “Ekklesia” Kuta Bali juga menyatakan terima kasih kepada Penatua Robynson Wekes Ketua V MS GPIB, yang telah menjadi Pembicara dalam acara ini.
“Paparan dan Q&A, memberikan pemahaman yang benar dan sama, tentang materi yang disampaikan, serta memberikan pencerahan bagi semua peserta. Respon yang cepat dan tanggap, untuk semua usulan dan masukan yang disampaikan oleh peserta.”
“Terima kasih juga untuk Mupel GPIB Bali-NTB yang telah menyelenggarakan acara ini, serta Tim Kerja yang solid yang telah mempersiapkan pelaksanaan acara ini dengan baik. Tuhan Yesus memberkati.”
Foto-foto: Mupel Bali-NTB/fsp