Home / Misioner

Rabu, 13 April 2022 - 13:23 WIB

Mengapa Daya Pikat Salib Luar Biasa, Ini Kata Pdt. Dr. Jozef Hehanussa, M.Th

JAKARTA, Arcus GPIB – Daya pikat salib yang sungguh luar biasa membuat semua mata hanya tertuju kepadaNya seakan-akan lama sekali tidak mendapat perhatian. Demikian disampaikan Pdt. Dr. Jozef M. N. Hehanussa, M.Th mengurai makna lagu Menjulang Nyata Atas Bukit Kala, Above the Hills of Time.

Dalam karya youtube “Keluarga Pandu, H, Kaprodi Sarjana Filsafat Universitas Kristen Duta Wacana ini mengatakan, karya salib adalah karya penghapusan dosa dan pemurnian hati manusia yang menerima karya salib.

Dari salib itu, kata pendeta GPIB ini, cahaya cita murni yang mengalir deras, yang membuat manusia mendambakan kristus.  Salib Kristus mengungkap kasih Kristus yang indah yang membangunkan hati setiap orang bagaikan cahaya pagi yang mengajak orang untuk bangun.

Baca juga  Memukau, Sentuhan Etnik Di Ibadah Pembukaan Sidang Raya XVIII PGI di Toraja

“Hanya didalam Kristuslah manusia telah dilahirkan kembali.  Orang percaya dipanggil merespon cinta kasih Kristus yang mengalir melalui salib dengan mencintai Kristus seumur hidup,” lelaki yang akrab disapa Pdt. Otje ini.

Laman gotquestions.org menyebutkan, karena pengorbanan penebusan Yesus di kayu salib, semua yang beriman dan percaya pada-Nya saja bagi keselamatan dijamin kehidupan kekal (Yohanes 3:16). Akan tetapi, Yesus juga memanggil pengikut-Nya untuk menyangkal diri mereka, menanggung salib pribadi mereka sendiri dan mengikuti Dia (Matius 16:24). Konsep “memikul salib” pada jaman ini seringkali kehilangan makna aslinya.

Seringkali kita menggunakan “salib” sebagai kiasan akan situasi yang sukar dan tidak menyenangkan (contoh: tingkah laku anak remajaku ini adalah salib yang harus kupikul). Akan tetapi, kita perlu mengingat bahwa Yesus memerintahkan pengikut-Nya untuk menyangkal diri secara radikal.

Baca juga  TUNTAS, Panpel PST Samarinda Sampaikan LPJ Ke Majelis Sinode

Bagi orang yang tinggal di abad pertama, salib hanya mempunyai satu makna – kematian. “Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya” (Matius 16:25).

Kitab Galatia mengulangi tema kematian terhadap diri yang berdosa dan bangkit untuk berjalan dengan Kristus dalam kehidupan baru: “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku” (Galatia 2:20). /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Mengapa Pola Pelayanan Intergenerasional Di GPIB Diperlukan?

Misioner

“Tangan KananNya Melindungi Umat-Nya dan Menghempaskan Musuh”

Misioner

Visitasi Pelkes GPIB 2022: Dari Sesi Bina Jemaat Mandiri Hingga Peletakan Batu Pertama

Misioner

Sosialisasi Teologia GPIB, Diharapkan 600 Pendeta Hadir

Misioner

Pdt. Jimmy Immanuel: Perbudakan Masa Kini Candu Harta, Kehebatan Diri dan Hedonisme

Misioner

“Roh Allah akan Berdiam Dalam Hidup Kita, Bila Hidup Di Dalam Roh”

Germasa

Semiloka Germasa Bahas Politik Identitas dan Polarisasi Sosial: Agama Punya Peran

Misioner

GPIB Immanuel Depok Tuntaskan Vaksinasi, Pdt Yvonne Taroreh: Melindungi Diri