Home / Misioner

Selasa, 31 Oktober 2023 - 17:13 WIB

Mantan Menteri Agama Di HUT Ke-75 GPIB: Umat Beragama Wajib Bangun Konsensus

Gubernur Sulawesi Utara yang juga Ketua Panitia HUT Ke-75 GPIB Olly Dondokambey, SE menyerahkan plakat kepada narasumber dalam  Dialog Kebangsaan HUT GPIB di Padang.

Gubernur Sulawesi Utara yang juga Ketua Panitia HUT Ke-75 GPIB Olly Dondokambey, SE menyerahkan plakat kepada narasumber dalam Dialog Kebangsaan HUT GPIB di Padang.

KOTA PADANG, Arcus GPIB – Perhelatan Sinodal dalam rangka HUT ke-75 Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) yang dilaksanakan di Kota Padang merangkainya dengan Dialog Kebangsaan.

Dialog yang dilaksanakan pada 31 Oktober 2023 di Truntum Hotel Padang menghadirkan Narasumber Dr. KH. Lukman Hakim Saifuddin, Ratu Ida Pangelingsir Agung Putrasukahet, Yudi Latief, Ph.D, Prof. Binsar J. Pakpahan, Ph.D, Prof. Angel Damayanti, Ph.D, Prof. Dra. Corrina D. Silalahi, Ph.D. Acara dipandu Pendeta Meilany Risamasu, M.Th.

Fungsionaris MS GPIB dengan beberapa narasumber dan Ketua Panitia Olly Dondokambey.

Ketua II MS GPIB Pendeta Manuel E. Raintung S.Si, M.M dalam sambutannya menyapa warga GPIB dengan mengatakan Salam Pancasila dan Salam Kerukunan. “Kita bersyukur berada ditempat yang istimewa ini. Bagi GPIB, kota Padang adalah kota yang menjadi perhatian kami dalam rangka membangun kemajuan Indonesia,” tutur Manuel.

Baca juga  HUT 104 Zebaoth, Pdt. Elly Beri Semangat Sapa Jemaat Dalam Bahasa Belanda

Dari Padang, kata Manuel, akan menggumuli keadilan dan keadaban itu senantiasa untuk diperjuangkan dan dirawat. Dialog Kegangsaan pada saat ini menghadirkan narasumber yang cukup berperan dalam rangka membangun dan merawat kebhinekaan.

Pdt. Salmon Leatemia, KMJ GPIB Efrata Padang menyerahkan plakat kepada seorang narasumber sebagai apresiasi

Menjawab pertanyaan Peran pejabat publik ditengah tantangan politik identitas yang berbasis agama dan etnik, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, tidak hanya bagi penyelenggara negara dan pejabat yang memimpin kehidupan kita berbangsa dan bernegara, tapi seluruh anak bangsa.

“Ketika ingin merawat kebinekaan, yang pertama perlu dipahami adalah memaknai apa itu perbendaan dan bagaimana menyikapi perbedaan itu dengan bijak,” kata Lukman yang pernah menjabar Menteri Agama RI ini.

Baca juga  Capai 1300, Renungan Singkat Pdt. J.J. Lumanauw Makin Digemari

Menurutnya, menyikapi perbedaan itu dengan bijak adalah hal mendasar dan berlaku bagi semua apalagi bagi pemuka agama. Perbedaan itu perlu dimaknai karena perbedaan itu keniscayaan, itu kehendak Tuhan sesuatu yang tidak mungkin bisa diingkari.

Panitia Lokal HUT GPIB ke-75 Tahun Anthony Tobing menyerahkan plakat.

Jadi, kata Lukman, perbedaan perlu dimaknai sesuai dengan keyakinan masing-masing sesuai dengan agama dan melihat kehendak Tuhan terhadap perbedaan itu.

“Setelah memaknai dengan bijak, adalah bagaimana penyikapannya itu ditengah-tengah kemajemukan kita. Demokrasi adalah sebuah cara kesepakaktan kita bersama ditengah-tengah keragaman aspirasi untuk bagaimana kita membangun konsensus yang harus dijaga bersama,” tandas Lukman.

Menurutnya, membangun konsensus itu merupakan pesan utama agama. Semua agama punya ajaran yang sama. Setiap umat beragama berkewajiban untuk membangun konsensus, membangun kesepakatan dan tentu mentaatinya. /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Hindari Krisis Pangan, Guru Besar IPB Minta GPIB Konsumsi Pangan Lokal

Misioner

Peduli Anak-anak Korban Pekerja Migran, Germasa GPIB Gelar Acara Ini….

Misioner

Terpuruk, Tak Ada Harapan, Manusia Hanya Butuh Belas Kasih Allah

Misioner

HUT 104 Zebaoth, Pdt. Elly Beri Semangat Sapa Jemaat Dalam Bahasa Belanda

Misioner

Pdt. Abraham Persang Dihadapan Pejabat Mahkamah Agung: Implementasikan Kekristenanmu

Misioner

Akibat Tidak Harmonis, Anak Bisa Membenci Orangtuanya

Misioner

Minta Hikmat: Pdt. Ny. Deina Tacoy: Setiap Orang Punya Tugas Di Rumah Allah

GPIB Siana

Pdt. Semuel Karinda Minta  Diaken Penatua Tulus, Pnt. Harli Sibarani: Totalitas