Home / Germasa

Selasa, 18 April 2023 - 11:31 WIB

Buka Puasa Bersama: Salawat Melantun Indah Di GPIB Immanuel Jakarta

Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Kiri) hadir dalam acara buka puasa bersama di GPIB Immanuel Jakarta didampingi Pdt. Manuel Raintung dan Pdt. Abraham Persang.

Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Kiri) hadir dalam acara buka puasa bersama di GPIB Immanuel Jakarta didampingi Pdt. Manuel Raintung dan Pdt. Abraham Persang.

JAKARTA, Arcus GPIB – Kerukunan beragama terus digalang semua unsur di masyarakat. Melalui acara berbuka puasa bersama (Bukber) di GPIB Immanuel Jakarta Senin (17/04/2023) tampak bagaimana satu agama dengan agama lainnya menyatu dalam kebersamaan membina kerukunan.

Peserta antusias mengikuti jalannya acara buka puasa bersama.

Tokoh Interfaith Dialogue Indonesia, mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, menyoroti soal tantangan hidup beragama yang kini semakin kompleks. Namun Lukman berpandangan, inti dari ajaran agama adalah kemampuan untuk memberi kepada sesama pemeluk ajaran agama.

“Inti pokok atau pesan utama agama itu adalah bagaimana agar umatnya bisa memberi kepada yang lain, kepada sesamanya. Agama hadir untuk memanusiakan manusia, untuk menebarkan rahmat kepada alam semesta, untum menebarkan kasih sayang dan kedamaian,” ujar mantan Menteri Agama Republik Indonesia, ini.

Kondisi ini yang mendorong Komunitas Dialog Lintas Iman yang terdiri dari Indonesia Conference on Peace and Religion (ICRP) dan sejumlah lembaga lain mengadakan kegiatan kebersamaan berupa Buka Puasa Bersama dengan melibatkan tokoh dari keenam agama yang diakui di Indonesia.

Lagu “Gloria in Excelsis Deo” pun melantun menyemarakkan rangkaian acara bukber yang diramu dalam sebuah filosofis penyampaian puisi oleh Mas Gaus, penyair yang banyak menulis berbagai buku.

Baca juga  Konferensi AICIS Minta Tafsir Ulang Fikih Hanya Islam, yang Lain Kafir

Pesan-pesan menarik disampaikan mengisi acara bukber. Ketua II Mejelis Sinode Pendeta Manuel E. Raintung sangat mengapresiasi terselenggaranya bukber yang untuk pertama kali dilaksnakan di GPIB Immanuel Jakarta ini yang juga dihadiri Pendeta Sylvana Apituley.

Hadirin yang merupakan warga lintas agama senang bisa hadir dan berbuka puasa bersama di GPIB Immanuel Jakarta

“Lewat kegiatan lintas iman pada hari ini kita juga mau belajar tentang apa itu makna puasa bagi saudara-saudara kita yang muslim. Sekaligus, kegiatan hari ini menjadi penegasan bahwa DNA bangsa kita yang toleran. Pertemuan lintas iman, interfaith dialogue, seperti saat ini ikut memberikan kontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia,” kata Pendeta Raintung disela-sela acara bukber ini.

Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Immanuel dalam kesempatan tersebut menjelasakan bagaimana puasa dikalangan umat Kristiani sebagaimana yang dlakukan Tuhan Yesus selama 40 hari.

Tarian para Sufi merangkai acara bukber

“Jumat Agung hingga perayaan paskah menjadi rangkaian berpuasa umat kristiani selama 40 hari,” ungkap Pendeta Persang saat menyampaikan sambutannya dihadapan tokoh-tokoh agama lintas iman yang duduk setengah lingkaran menghadap mimbar utama gereja Immanuel.

Sosok tokoh Islam, Cak Ahmad Nurcholis yang mengaku punya nama baptis Nicholas sangat menikmati rangkaian jalannya acara bukber tersebut. Saat menyampaikan kata sambutannya mengurai bagaimana umat Islam melaksanakan puasa dan bagaimana gereja-gereja saat ini ikut melaksanakan buka bersama.

Baca juga  Wow, Nikah Beda Agama Di Gereja Semarang, Viral

Lantunan ayat-ayat suci Al-quran dikumandangkan dari mimbar kecil gereja Immanuel, gereja yang dikenal dengan orgel tua yang sampai sekarang masih aktif dan indah terdengar. Lantunan salawat indah yang disampaikan Yuniyanti Chuzaifah di GPIB Immanuel Jakarta menorehkan pesan indah kebersamaan merawat kerukunan.

Yuniyanti Chuzaifah adalah mantan Ketua Komnas Perempuan, tetap giat melakukan kerja-kerja intelektual dan aktivisme, menjadi konsultan, menulis di berbagai media, termasuk Kompas dan The Jakarta Post, hingga menjadi narasumber di sejumlah forum untuk mendiskusikan isu-isu perempuan, keislaman, dan perdamaian.

Perempuan yang akrab disapa Yuni ini mengenyam pendidikan formal pertamanya di MI Muhammadiyah setempat. Menjadi santri di Pesantren Pabelan, Magelang, untuk jenjang SMP-SMA-nya sebelum berkuliah di ADU, Asian Development University. Belajar filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jenjang Strata 2 dan Strata 3-nya ia selesaikan di Leiden dan Amsterdam.

Syahdu kerukunan semakin terasa manakala acara diselingi dengan lagu Ode To Joy yang dilantunkan dua warga jemaat GPIB Immanuel Jakarta dengan permainan orgel setempat. Tarian sufi turut serta menyemarakkan jalannya acara menjelang buka bersama.

Rangkaian acara semakin mengasyikkan manakala pembawa acara menyampaikan saatnya untuk berbuka puasa. Aneka menu-menu nikmat disajikan tuan rumah GPIB Immanuel Jakarta menjamu tamu-tamunya. /fsp

Share :

Baca Juga

Germasa

Lomba Vlogging GERMASA: Memotivasi Aksi Lintas Iman Dengan Budaya Digital

Germasa

Moderasi Beragama Diharapkan Berdampak Nyata

Germasa

Menag Yaqut Cholil Qoumas: Pancasila Itu Kalimatun Sawa, Titik Temu Keberagaman di Indonesia

Germasa

Indonesia Sudah Diolah Berbagai Peradaban, Yudi Latief: “Itu Fakta”

Germasa

Ditunggu Partisipasi Gereja Berpolitik: Politik Gereja adalah Politik “Damai Sejahtera”

Germasa

Konferensi AICIS Minta Tafsir Ulang Fikih Hanya Islam, yang Lain Kafir

Germasa

MANTAP. Inspektorat Jenderal Kemenag Terus Pantau Moderasi Beragama

Germasa

Urusan Pertanahan Ruwet, Wamen Agraria Ajak PGI Kerjasama Permanen