JAKARTA, Arcus GPIB – Jangan menajiskan diri sendiri agar kasih dan sayang Tuhan menjadi berkat indah bagi diri sendiri dan sesama ciptaan Tuhan. Berikanlah yang terbaik kepada Tuhan, sebab Dia sudah memberikan yang terbaik melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.
Demikian renungan pagi Sabda Bina Umat (SBU) Senin (13/03/2023 mengurai Firman Tuhan dari Maleakhi 1 : 11 – 14 mengulas tema: Jangan Najiskan Kasih Dan Sayang Tuhan.
Firman Tuhan pagi ini memperlihatkan kepada kita penyataan Tuhan di hadapan bangsa Israel tentang keagungan-Nya di antara bangsa-bangsa yang menghormatinya dengan persembahan yang tahir.
Dikatakan, dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari, nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa. Di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban sajian yang tahir.
Pengakuan akan kebesaran nama Tuhan yang ditandai dengan maraknya persembahan oleh bangsa-bangsa, tidak nampak dalam sikap dan cara orang Yehuda beribadah menyembah-Nya.
Yehuda yang seharusnya meresponi kasih sayang Tuhan dengan baik dan penuh syukur malah mencemarkan kebesaran nama Tuhan dengan persembahan yang najis. Hewan tidak layak, pincang, sakit juga hasil rampasan itulah yang diberikan sebagai persembahan kepada Tuhan.
Cara mereka membawa persembahan yang menajiskan kasih dan sayang Tuhan tidak disukai-Nya. Bacaan kita mengatakan: “Akan berkenankah Aku menerimanya dari tanganmu? Firman Tuhan, terkutuklah penipu yang mempunyai ternak yang layak untuk dinazarkan tetapi mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan.
Membawa persembahan yang dinilai menajiskan kasih dan sayang Tuhan itu berawal dari pikiran yang menganggap beribadah dan memberi persembahan kepada Tuhan adalah sesuatu yang merepotkan. Cara berpikir seperti inilah yang merusak sikap dalam memberi.
“Firman Tuhan saat ini mengajak kita untuk tidak merusak korban dan persembahan kepada Tuhan lewat pemberian yang tidak layak.” /fsp