Home / GPIB Siana / Misioner

Senin, 31 Oktober 2022 - 18:49 WIB

Pdt. Domidoyo: Jabatan Diaken-Penatua Bukan Prestise, Tapi Soal Kecakapan

Pendeta Domidoyo Ratupenu, S.Th, MA.

Pendeta Domidoyo Ratupenu, S.Th, MA.

BEKASI, Arcus GPIB – Pdt. Domidoyo Ratupenu tegas mengatakan bahwa jabatan Diaken Penantua di gereja bukan soal tinggi rendah, prestise atau soal hal-hal lainnya yang berkaitan dengan itu.

“Jabatan Diaken dan Penatua bukan suatu prestise, ini adalah pelayan untuk melayani Tuhan dan butuh dukungan spritual, moral dari semua warga jemaat,” ungkap Pdt. Domidoyo yang akrab disapa Pdt. Domi ini usai meneguhkan Diaken Penatua  GPIB Jemaat  Pondok Ungu, Bekasi Minggu 30/10/2022.

Alumni Strata-2 UIN Sunan Kalijaga Yogayakarta ini menyarankan perlu belajar bagaimana melayani orang-orang atau masyarakat sekitar.

“Kita belajar untuk memfokuskan pelayanan kita kepada masyarakat diluar sana,” kata Pdt. Domi dalam khotbahnya di Ibadah Peneguhan Diaken dan Penatua, GPIB Jemaat Pondok Ungu mengurai Firman Tuhan dari 2 Tesalonika 1 : 1 – 5.

Diakuinya, dalam menentukan dan mengklasifikasikan siapa yang menjadi Diaken atau Penatua ada ukuran yan dipakai, yakni menggunakan dasar pengalaman hidup selama 2 tahun di jemaat Pondok Ungu.

Baca juga  Rekerdal PEG GPIB 2024 Resmi Ditutup

Posisi Diaken dan Penatua dalam perspektif dan pergumulan Pdt. Domi bukan prestise atau tinggi rendah melainkan soal kecakapan dan soal fashion.

“Jabatan Diaken dan Penatua bukan prestise atau tinggi rendah melainkan soal kecakapan dan soal fashion,” imbuh Pendeta yang pernah lama bertugas di Aceh ini.

Dalam kesempatan ibadah minggu dan peneguhan Diaken dan Penatua tersebut, Ikut melayani sebagai solois John Paulus, Hizkia J. Idjaf, VG Masano, Trio Kantoria (RAE Siagian, Alfrida, Nitha) serta Keyboardist Rirensy Riyadiyono.

Catatan Arcus Media Network mengutip hjonathans.com menyebutkan, kualifikasi menjadi penatua dan tugas presbyterial tak bercacat unimpeachable. Seorang Penatua haruslah seorang yang setia kepada Tuhan dan kepada Gereja dengan melakukan Panggilan Jabatannya. Kesetiaan adalah puncak tertinggi jabatannya.

Baca juga  Pendeta Widyati: Gereja Hadir Menjawab Tantangan, Jangan Ada yang Terabaikan

Dalam 1 Petrus 5:1-3,  perumusannya oleh Rasul Petrus menyebutkan bagaimana tugas seorang Panatua yakni untuk menggembalakan kawanan domba Allah jangan dengan paksa tetapi dengan suka rela sesuai dengan kehendak Allah dan jangan mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

Untuk tugas seorang pejabat Diaken adalah mengurus pengumpulan dan pembagian derma. Diaken mengurus orang miskin dan sakit.

Dalam 1 Timotius 3:8-13 dinyatakan bahwa Diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah.

Memelihara  rahasia iman dalam hati nurani yang suci. Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah  setelah  ternyata mereka tak bercacat.

Demikian pula, istri-istri  hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri, dan dapat dipervcayai dalam segala hal. Diaken haruslah suami dari satu istri, dan mengurus anak-anak nya dan keluarganya dengan baik. /jp/fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

“Mari Kita Bangun Relasi yang Harmonis dengan Tuhan dan Ciptaan-Nya”

GPIB Siana

Coaching Clinic Dept. Inforkom dan Litbang Usai, Pdt. Elly Pitoy: Sunhodos

Misioner

Pdt. Johny A. Lontoh Bangga Terhadap Sistem Perekrutan Calon Pendeta GPIB

GPIB Siana

Semarak Natal PMTI, Ketum Yulius Selvanus Lumbaa: “Jangan Golput”

Misioner

Dari Rakerdal PEG, Pdt. Nancy Nisahpih: Perlu Mengubah “Mindset” tentang Memberi

GPIB Siana

Panitia PS XXI Dibubarkan, Ketum Rumambi: Ini Peristiwa Persidangan Bersejarah

GPIB Siana

GPIB Kharis Jaktim Adakan Pembinaan Seni Berbicara Di Depan Umum dan Homiletika

Germasa

Audiensi Majelis Sinode GPIB Ke Katedral Jakarta Disambut Kardinal Suharyo