MEDAN, Arcus GPIB – Dihadapan pejabat dan tokoh agama Kota Medan Ketua Umum Badan Kerja Sama Antar-Gereja (BKAG), Pendeta Johny Alexander Lontoh M.Min, MTh menyatakan rasa bangganya terhadap kepemimpinan pendeta-pendeta GPIB saat ini yang terus berkembang seiring tuntutan situasi yang ada.
Perekrutan dan pembentukan pendeta-pendeta terus mendapatkan pehatian dari waktu ke waktu kaitannya dengan pembentukan pendeta-pendeta dengan kualitas ke-Indonesiaan.
Menurut Pendeta Johny, proses perekrutan dan pembinaan pendeta-pendeta di lingkungan GPIB harus melewati berbagai proses pendidikan dan tuntaskan pembekalan.
Selain merupakan lulusan sekolah teologi yang direkomendasikan GPIB, calon-calon pendeta yang diterima wajib mengikuti pembinaan mental dan fisik yang dilakukan di RINDAM TNI.
“Calon-calon Pendeta di GPIB digodok di RINDAM TNI untuk menjamin ke-Indonesiaan pendeta dalam membangun bangsa di bingkai NKRI,” kata Pendeta Johny yang juga Ketua Mejelis Jemaat GPIB Immanuel, Medan dalam acara Perayaan Paskah Badan Kerja Sama Antar-Gereja (BKAG) Medan, di Gereja Mawar Sharon Sun Plaza Lt 4 Roof, Selasa (11/4/2023).
Setelah itu, harus mengikuti proses pembinaan menyangkut kultur GPIB selama satu bulan seperti yang selalu dilakukan di Griya Gina Lawang (GBL)), Jawa Timur. Lolos dari GBL, calon-calon pendeta harus melewati proses vikariat selama 2 tahun untuk kemudian diteguhkan sebagai pendeta GPIB.
Sekretaris BKAG Medan, Pendeta Dr Suardin Gaurifa dalam sambutannya berterima kasih pada Pemko Medan yang memosisikan BKAG sebagai mitra. Ia berharap Pemko Medan mengembalikan posisi anggaran untuk BKAG Medan seperti semula.
“Banyak sekali program BKAG yang dijalankan dalam mendukung program Pemko Medan. Termasuk pada malam ini membantu 100 KK prasejahtera. BKAG ingin membantu seribu bahkan dua ribu kepala keluarga dalam tiap kegiatannya,” tegasnya.
“Program prioritas BKAG adalah melestarikan peran serta gereja sebagai mitra strategis. “Itu tak ditawar lagi!”
Ketua Panitia Paskah Pendeta Justan H. Silaban, M.Th mengatakan, perayaan paskah dirangkai dengan pembagian bantuan kepada warga yang membutuhkan.
Wali Kota Medan, diwakili dr Suryadi Panjaitan MKes, SpPD Finasim dalam sambutannya meminta peran positif jemaat dalam membangun wilayah.
Menurutnya, pimpinan rohani adalah mitra strategis dan diharap berperan aktif dalam proses pembangunan.
“Pak Bobby Nasution sudah menggariskan, dalam membangun Medan, Pemko menghimpun seluruh potensi yang ada, termasuk dari pimpinan agama.
Itu sebabnya, dalam pengangkatan pejabat, tak melihat latar belakang tapi berdasar kompetensi dan kapabilitas person. Kekuatan itu dikolaborasikan dengan peran serta publik, termasuk dari tokoh agama,” tegasnya.
Hadir di acara itu para sesepuh warga Kristen. Di antaranya Bishop GTDI – COGOP Dr Fasa Aro Zendrato MPdk dan Ibu Gembala, JA Ferdinandus, Pendeta Dr Longge Karo Sekali, Pendeta Wilson Simanjuntak dari Tarutung, Dandim 0201/BS diwakili Kapt Soni Ginting, dan dari 45 Ketua Sinode yang berwadah di BKAG Medan. /fsp/*