DIMANA bumi dipijak disitu langit dijunjung, ringan sama dijinging berat sama dipikul merupakan pepatah yang sangat relavan dengan usia Ke-76 tahun GPIB yang mengangkat ke-Sunhodos-an, berjalan bersama.
Berjalan untuk mengembangkan GPIB secara bersama-sama, berpikir bersama serta keterpanggilan dan kepedulian dan rasa memiliki GPIB sebagi Oikos, rumah bersama.
Usai Ibadah Minggu di GPIB Pondok Ungu Bekasi, 03 November 2024, John Paulus, dari Yayasan Diakonia mewawancarai Pendeta Helen Luhulima-Hukom, Ketua Majelis Jemaat GPIB Pondok Ungu Bekasi. Simak:
John Paulus: Bagaimana perasaan bu Pendeta, GPIB merayakan HUT yang ke-76 tahun?
Pdt. Helen: “Sukacita sekali karena 76 tahun GPIB Tuhan sudah memberkati, GPIB dengan segala keterbatasannya kita boleh bergerak maju dan terus berkarya layan untuk kemuliaan nama Tuhan.”
Tri Identitas Gereja terus terlihat nyata melalui persekutuan yang didalamnya dimana jemaat Tuhan semua boleh terlibat dalam pelayanan, juga terlebih bersaksi ditenga-tengah dunia dimana mereka berkarya dan memperhatikan sesuatu yang positif di negara ini.
Jadi, GPIB diharapkan kontribusinya, peran serta aktifnya yang dapat mengembangkan kehidupan bersama khususnya ditengah masyarakat yang bermula dari keluarga.
John Paulus: Bagaimana melihat 76 tahun GPIB?
Pdt. Helen: Ada banyak hal yang terus dibenahi supaya GPIB tetap Up to date terhadap perkembangan, khususnya soal budaya digital yang semakin berkembang yang boleh digunakan GPIB untuk kemuliaan Tuhan.
John Paulus: Di 76 tahun GPIB, apakah pelayanan sudah keluar atau masih terfokus dalam lingkup internal?
Pdt. Helen: Itu yang menjadi pergumulan, pelayanan jangan hanya di jemaat tapi bagaimana kita bisa keluar melihat dunia, dunia dalam kegelapan, dunia dalam keprihatinan sehingga GPIB bisa memberikan kontribusi bagi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan.
John Paulus: Di tahun 2025 kita memasuki tahun yang banyak akan kita lakukan seperti PST dan PSR, adakah perubahan di GPIB?
Pdt. Helen: Sangat diharapkan, karena perubahan itu tidak terjadi instant melainkan bertahap, perubahan nyata khususnya pemahaman Tata Gereja dan lain sebagainya.
Dan juga perlu tidak hanya dalam tatanan pelayanan Tuhan, tapi juga seluruh jemaat agar jemaat semakin mengenal GPIB dengan aturan-aturan yang ada dan terus berjuang supaya semua yang dipahami itu boleh juga dilakukan secara nyata dalam pelayanan dan kesaksian.
John Paulus: Mungkin ada yang akan disampaikan di HUT – 76 tahun GPIB!
Pdt. Helen: Kita harus keluar dari pemahaman yang lama, bahwa kita semua adalah jemaat yang misioner yang punya tugas panggilan dan pengutusan yang sama dalam ber-GPIB.
Dan berharap bahwa kedepan seluruh jemaat GPIB tetap tertantang untuk memenuhi segala apa yang diharapkan, tantangan jaman, up to date dengan perkembangan yang terjadi saat ini dan juga bisa membantu untuk melengkapi diri ditengah-tengah jemaat dengan apa yang mereka miliki, potensi, bakat, talent untuk dapat digunakan bagi kemuliaan nama Tuhan. Salam Sunhodos, Satu Untuk GPIB. ***