Oleh: Pnt. Ny. Meidy Jusrianawaty Samosir-Helmy
Ini aku …Utuslah aku…. Yesaya 6:8 adalah sebuah kalimat yang mengandung arti yang sangat dalam untuk diterapkan dalam kehidupan setiap orang percaya ketika terlibat dalam pelayanan di gereja baik sebagai Diaken maupun Penatua.
30 tahun yang lalu tepatnya tahun 1992 ketika Tuhan berkehendak untuk melibatkan saya dalam sebuah pelayanan dari sekretaris BPK PT (waktu itu sekarang Pelkat) di GPIB Menara Kasih, Bekasi menjadi Diaken GPIB Jemaat Menara Kasih adalah sukacita yang luarbiasa.
Siapakah saya ini sehingga dipilih untuk melayani? Dengan keterbatasan yang dimiliki sangat bersyukur atas peran serta kedua orang tua maupun adik-adik yang selalu menopang ketika menjadi Diaken dan belum berkeluarga.
Setelah diteguhkan saya sangat merasakan penyertaan Tuhan dan KasihNya yang berlimpah tahapan demi tahapan proses kehidupan dapat dilewati pembelajaran hidup dan kehidupan baik pribadi maupun pelayanan semua berproses dengan penyertaan Tuhan.
Melakukan pelayanan dengan Takut akan Tuhan, setia dan taat serta lakukan yang terbaik untuk hormat dan kemuliaan saya sangat percaya ketika semua itu dilakukan Tuhan akan melakukan bagiannya untuk kita.
Bersyukur Tuhan memberikan ladang pelayanan sebagai Presbiter Pendamping Pelkat PT selama 20 tahun dan Pengajar Katekisasi sejak 2016 dan pernah menjabat sebagai Sekretaris PHMJ.
Tidak sampai disitu Tuhan berkenan saya menjadi utusan jemaat bersama dengan alm. Pdt Simon Nisi dan alm. Bapak Agus Marsudi dan menjadi saksi alm. Bapak Agus Marsudi menjadi Bendahara Majelis Sinode (kalau tidak salah persidangan XVII di Kinasih) pada tahun 2005-2007 menjadi Ketua III.
Kepercayaan Tuhan pun berlanjut menjadi Sekretaris I GPIB Jemaat Menara Kasih adalah sebuah anugerah dan tanggungjawab yang harus dijalani seiring dengan melayani dalam keluarga dan pekerjaan.
Rangkaian kasih dan kepedulian Tuhan task pernah putus, pelayanan berjalan seiring dengan pekerjaan sebagai saya pegawai swata dan juga sebagai seorang ibu dari 3 orang anak.
Berkat Tuhan boleh saya rasakan sepanjang hidup saya bagaimana Tuhan Yesus memelihara dan mencukupkan segala yang dibutuhkan.
Bersyukur kepada Tuhan diberikan suami yang sangat mencintai keluarga dan bertanggungjawab Bapak Ditan Samosir yang sejak 1994 menjadi bagian dari Panitia Pembangunan Gedung Gereja GPIB Menara Kasih.
Begitupun anak-anak saya. Anak pertama Daniel Maynard Samosir sebagai pengurus Pelkat GP yang sekarang mendapat S1 ITB dan beasiswa S2 LPDP ke Newcastle.
Anak yang kedua Deanne Michelle Samosir S1 IPB dan sekarang telah bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi.
Anak ketiga Davismora Manuel Samosir duduk di kelas XI dan beberapakali mendapat medali perunggu dan perak olimpiade serta menjadi DUTA Pelkat PT GPIB Jemaat Menara Kasih.
Saya sangat ingin berbagi kehidupan pelayanan dan keluarga karena merasakan penyertaan Tuhan. Topangan Tuhan sehingga perjalanan pelayanan memasuki 35 tahun 2022-2027 semua dapat berjalan penuh sukacita melewati setiap proses dari Tuhan.
Ya dengan segenap hatiku, adalah suatu kalimat untuk selalu diterapkan dalam kehidupan, lakukanlah dengan Takut akan Tuhan, setia, taat dan lihatlah rencana serta rancangan Tuhan untuk kehidupan pelayanan, keluarga dan pekerjaan.
Apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai. Selamat melayani….