MEDAN, Arcus GPIB – Diakonia Transformatif menjadi pembicaraan menarik dalam acara Konven Pendeta GPIB hari ke-2 di Gedung Alfa Omega GPIB Immanuel Medan Rabu (22/02/2023).
Tiga pembicara ditampilkan dalam seminar yang merupakan bagian dari konven menjelang penutupan Konven yang dilanjutkan dengan audiensi ke Kantor Gubernur Sumatera Utara.
Tiga pembicara tersebut adalah Pendeta Poly Hengkesa, Pendeta Samuel Sihombing dan Pendeta Johny A. Lontoh yang dimoderatori Pendeta Agus Indro Sasmito.
Ketiga pemateri berbicara perihal usaha-usaha yang dilakukan untuk menyejahterakan umat atau jemaatnya. Dari usaha perkebunan, hasil pertanian dan budi daya lainnya dipaparkan secara jelas, dan menarik.
Harapannya dari semua itu, pendeta-pendeta di jemaat mampu menjadi Gembala yang mampu memberikan semangat kepada warga jemaatnya dari aspek keekonomian.
“Gereja harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi warganya,” kata Pendeta Geritz Singgih dalam kesempatan tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan Pendeta Johny Lontoh, pendeta-pendeta di Jemaat harus peduli pada kesejahteraan warga jemaat sebagaimana yang dilakukan GPIB Immanuel Medan dengan penerapan Market Place.
“Kami di Immanauel Medan ini melakukan pembelian diharga yang tinggi kepada petani. Harga tersebut lebih tinggi dari harga yang dibayarkan pembeli lain,” kata Pendeta Johny seraya mengharapkan pendeta-pendeta di jemaat lebih aktif menata keekonomian dan kesejahteraan jemaat.
“Sejahterakan jemaat gajimu naik,” tutur Pendeta Johny yang juga Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Immanuel Medan menyebutkan minimnya keuanangan GPIB Immanuel Medan saat awal menjabat KMJ setempat.
Diuraikan, saat ini di Mupel Sumut Aceh memiliki 14 Jemaat, 1 kondisi sangat kuat, 3 kuat, 8 cukup, 2 model Pos Pelkes, 2 Bajem, 3 Pos Pelayanan (1 Bakal), 14 Pos.
Mengatasi kesulitan ekonomi di jemaat, GPIB Immanuel Medan melakukan penerapan diakonia transformatif di jemaat hingga ke pos-pos Pelkes yakni dengan melakukan pastoral sosial Empowering Liberating.
“Kami fokus pada pemberdayaan potensi hasil pertanian dan pembebasan dari rentenir,” ujar Pendeta Johny yang punya kemahiran dalam beladiri serta menyelam hingga kedalaman 60 meter ini.
“Hasil pertanian dibeli dengan harga sangat baik oleh Tim PEG Mupel,” imbuhnya. /fsp