Home / Misioner

Rabu, 6 Juli 2022 - 19:43 WIB

Kita Ini Rapuh, Kita Ini Butuh Tuhan, Kita Miskin Tanpa HadiratNya

Foto Ilustrasi: Kotak Persembahan di GPIB Immanuel Gambir, Jakarta.

Foto Ilustrasi: Kotak Persembahan di GPIB Immanuel Gambir, Jakarta.

JAKARTA, Arcus GPIB – Kalau manusia bisa mewujudkan apa saja sesuai cita-cita dan kehendaknya, sudah tentu manusia tidak lagi membutuhkan Tuhan.

Demikian uraian Sabda Bina Umat (SBU) Rabu (06/07) edisi malam mengangkat tema Pilihan yang Mencengangkan mengulik Firman Tuhan dari 2 Tawarikh 6 : 3 – 11.

Ketidakmampuan manusia mewujudkan yang dinginkankannya itu menyebabkan manusia sadar bahwa di atas dirinya ada Kuasa yang lebih besar dari manusia.

Disebutkan, Tuhan yang dipahami lewat Yesus Kristus telah membuka jalan “pendamaian’” keterbatasan manusia dan Tuhan, sehingga manusia bisa lebih dewasa menjadi manusia.

Situs jawaban.com menyebutkan  bahwa manusia itu lemah, manusia butuhTuhan. Seseorang tentu tak bisa berfungsi di dunia ini tanpa kekuatan Tuhan. Artinya, Kita butuh Dia untuk tetap hidup. Kita butuh Dia untuk menjamin kesehatan kita. Kita butuh Dia untuk kesembuhan kita. Kita butuh Dia supaya kita memperoleh kebenaran, kedamaian dan sukacita dalam Roh Kudus.

Baca juga  Giat Layan Sukses Rolly Luma Di "Zebaoth Bermazmur": "Ini Beda"

Kita butuh Tuhan melakukan lebih dari yang bisa dilakukan manusia. Kita butuh kekuatan yang murni dan kebaikan serta kasih Allah yang murni. Kita butuh kekuatan untuk menghargai Allah kita, menjadikan Dia kesenangan terbesar dalam hidup kita. Kita butuh kekuatan untuk menikmati sukacita yang tak terbatas dan penuh kemuliaan. Kita butuh kekuatan untuk mengalami kerajaan-Nya, bergerak di dalam hadirat-Nya.

Baca juga  Doktrin Trinitas untuk Kemuliaan Allah, Bukan Mencari-cari Kesalahan

Bagaimana kita bisa mendapatkan kekuatan itu?

Dia membuka mata kita bahwa kita miskin tanpa hadirat-Nya. Dia memberi iman yang tak bisa kita temukan dimanapun.

Dalam kekuatan-Nya kita bisa tenang, bahkan saat berada di bawah serangan si iblis. Kuasanya memperbaharui pandangan kita akan pribadi-nya. Dalam kuasa-Nya, kita mampu mendisiplinkan diri kita dalam segala hal. Kita bisa mengarahkan perhatian kita pada-Nya, karena Dia bersedia memakai kuasa-Nya untuk kita./fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

MS GPIB Gelar Implementasi GRA-LD Tahap 3 di 319 Jemaat GPIB

Misioner

Mau Tahu Siapa-siapa Penulis Alkitab dan Kapan Ditulis, Simak Ini

Misioner

“Janganlah Menunda-nunda Pertobatan, Itu Bukan Hasil Usahamu”

Misioner

Asset GPIB Triliun, Praktisi Pasar Modal Gelly Nisahpih: “Harus Bertumbuh…”

Misioner

PGI Apresiasi Terhadap Kepolisian Amankan Natal Tahun Baru

Misioner

Bahas Aset dan Bangun Ekonomi Gereja, Dept. PEG Gelar Rakerdal Di Jakarta

Misioner

MANTAP. Kemenag Rilis Video Bahasa Isyarat Ayat Alkitab

Misioner

Di Natal PKB Sinodal, Prof. Binsar Pakpahan: “Dunia Sedang Tidak Baik-Baik Saja”