SAMARINDA, Arcus GPIB – Ketua II Majelis Sinode Pdt. Manuel E. Raintung. S.Si, M.M menyatakan optimismenya terhadap pospelkes Getsemani Sungai Mariam untuk bisa membantu kekurangan-kekurangan pelayanan ditempat lain.
“Ada begitu banyak jemaat-jemaat pelkes yang membutuhkan topangan-topangan. Dan saya kira pospel Getsemani ini merasakan dan mengalami karya Tuhan dimana keadilan itu sungguh-sungguh dinyatakan,” kata Pdt. Manuel Raintung dalam khotbahnya pada Ibadah Peresmian dan Pentahbisan Gedung Gereja Pos Pelkes Getsemani Sungai Mariam, Minggu 12 Juni 2022.
Di Alikitab, kata Pdt. Manuel, sudah disaksikan bahwa ada jemaat pedesaan yang membantu jemaat kota, sebagaimana jemaat Paulus di Makedonia.
“Jemaat pinggiran bisa juga membantu masyarakat kota. Ini juga mau mempertegas bahwa dalam akktivitas pelayanan dan kesaksian kita harus mengedepankan kuasa dan karya Allah itu yang mendatangkan kebaikan,” kata mantan KMJ GPIB Kharis Pulo Gebang Jakarta Timur ini.
Menurutnya, aktivitas pelayanan tidak akan jadi kalau dibangun dengan prinsip-prinsip ketidakadilan dan kejahatan yang dilakukan.
Pdt. Manuel yang juga Wakil Sekretaris FKUB DKI Jakarta ini meminta kepada mereka yang kuat, mereka yang berlebihan dapat perduli memberikan perhatian kepada mereka yang berkekurangan atau yang masih dalam keadaan lemah.
“Pospel Getsemani ini kaya, tidak kurang, cuma belum cukup. Artinya kita masih harus membangun melengkapi sarana prasarana pelayanan. Jangan sekali-kali kita sebagai gereja, sebagai persekutuan orang percaya kita mengatakan kita lemah, kita kurang,” tandasnya.
Jagalah mulut jagalah hati, ini sering kali menjadi keadaan-keadaan dilematis dalam kehidupan. Karena apa yang dikatakan tidak seperti yang ada dalam hati atau apa yang dilakukan tidak seperti kemauan hati.
“Kami merasa bangga atas perjuangan rekan-rekan pelayan Firman dan sakramen serta para presbiter GPIB yang berada di Musyawarah Kaltim 1. Menandakan bahwa GPIB sungguh-sungguh memberikan perhatian bagi pembangunan masyarakat yang berada di tempat-tempat terpencil yang jauh dari perkotaan,” katanya.
Dikatakan, semoga dengan kehadiran GPIB di tengah-tengah masyarakat, khususnya didaerah-daerah terpencil mungkin juga terisolir, terpinggirkan dari wilayah perkotaan akan mendatangkan berkat bagi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
GPIB hadir untuk menjadi berkat bagi masyarakat, bangsa dan negara. GPIB hadir di Kecamatan Anggana ini untuk turut serta membangun masyarakat, untuk turut serta membina kerukunan, karena kehadiran gereja tidak terlepas dari kehidupan bersama.
Ketua Panitia Pembangunan Pos Pelkes Getsemani, David Hutabarat mengatakan, pembangaunan gedung gereja yang baru ini dapat terjadi bukan karena kuat dan hebatnya kami. Melainkan semua karena kemurahan kasih Tuhan yang telah mengirimkan para donatur untuk menjadi alatNya.
“PT Alfara Delta Persada (ADP) adalah donatur pembangunan gedung gereja pos pelkes Getsemani Sungai Meriam. ADP memberikan bantuan material bangunan serta pekerja,” tutur David Hutabarat.
Proses pembangunan gedung gereja berlangsung selama 3 bulan 11 hari. Setelah selesainya pembangunan oleh ADP, proses pembangunan masih berjalan dengan menggunakan dana mandiri dan kas pembangunan jemaat. Pengerjaan ini untuk melengkapi, menyempurnakan pembangunan fisik gereja. /fsp